Turun 50 Persen, Ini Jatah Pupuk Bersubsidi di Padang Pariaman Tahun 2024

PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID- Sulit dan mahalnya harga pupuk sekarang ini, salah satu penyebabnya adalah berkurangnya kuota pupuk bersubsidi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten atau Kota.

Khusus di Padang Pariaman, Sumatera Barat Kuota pupuk urea bersubsidi tahun 2024 ini hanya 5.305 Ton. Angka tersebut menurun 50 persen dari 2023 yang mencapai 10.209 ton.

“Besaran pupuk subsidi Pusat ini ditentukan berdasarkan persentase Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) yang disusun bersama dengan penyuluh-penyuluh, kemudian diinput melalui aplikasi ERDKK dari Kementan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (KP) Kab Padang Pariaman Yurisman Yakub kepada Haluan, Rabu (6/3/2024).

Sementara itu, pupuk NPK subsidi tahun ini juga menurun 1.270 Ton, pada tahun 2023 Padang Pariaman mendapatkan 6.112 Ton, sementara tahun ini hanya 4.842 Ton.

Selain menerima pupuk urea dan NPK bersubsidi, lanjutnya Padang Pariaman pada tahun ini juga menerima 1 Ton pupuk NPK Formula bersubsidi. Jumlah ini juga menurun dari tahun 2023 yang mencapai 113 Ton.

Kekurangan kuota Pupuk bersubsidi ini tidak hanya dialami oleh Kabupaten Padang Pariaman, namun juga dirasakan dampaknya oleh petani seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Dikatakan, itu tergantung pada pasokan secara nasional, jika terjadi pengurangan jumlah maka akan berimbas juga pengurangan pasokan untuk Padang Pariaman.

Akibat kuota pupuk bersubsidi tersebut menurun, berdampak terhadap tidak mencukupi kebutuhan petani di daerah Padang Pariaman.

“Jauh dari kata tidak mencukupi kebutuhan tanam dari komoditi padi dan jagung Petani di Padang Pariaman,” ujar Kadis Petani dan KP ini.

Untuk itu, Dinas Pertanian dan KP menghimbau, agar petani menggunakan pupuk organik, membuat pupuk sendiri dalam bentuk pupuk kompos maupun pupuk kandang. (*)

Exit mobile version