PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID-
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin Pariaman gelar kegiatan seminar Nasional, Halalbihalal, dan Pembukaan Halaqah Tuanku serta Silaturahmi Tuanku Nasional di Aula Islamic Center Kampus setempat, Pariaman, Sabtu (20/04).
Kegiatan itu, turut dihadiri Bupati Suhatri Bur, Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan, Anton Wira Tanjung dan Narasumber terkemuka seperti Prof. Dr. Duski Samad, MA Tuanku Mudo, Dr. Muhammad Nur, MA Tk. Bagindo, dan Dr. Zalkhairi, MA Tk. Bagindo yang berbagi pandangan dan pengetahuan dalam memperkuat hubungan silaturahmi serta menjelaskan konsep-konsep yang relevan dengan tema yang diangkat.
Bupati Suhatri Bur dalam sambutannya menyampaikan salah satu faktor penyebab terjadinya perselisihan antara umat Islam saat ini adalah klaim siapa yang beriman dan siapa yang kafir, dan suka membid’ahkan amalan orang lain dan menganggap hanya amalan mereka yang benar.
Ia juga turut menyoroti isu-isu kontemporer, khususnya problematika bid’ah yang masih diperselisihkan dalam teori dan prakteknya.
Suhatri Bur menyebutkan, ia menyoroti isu Bid’ah ini karena gerakan ini bahkan masih terus eksis dan menyerang kelompok diluarnya dengan dalih bid’ah.
Bupati yang akrab disapa Aciak ini, menekankan perlunya memahami bid’ah sebagai sebuah konsep yang kompleks, dimana ada pandangan yang menganggapnya sebagai kesalahan yang harus diperbaiki, sementara pandangan lain melihatnya sebagai bentuk kreativitas yang diperbolehkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah.
“Hidup ini membutuhkan pedoman yang pasti yang sesuai dengan Alquran dan Sunah Rasul, oleh karena itu Klasifikasi suatu perbuatan sebagai bid’ah jika tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan kepicikan dalam berpikir dan menalar firman Allah,” ungkap Suhatri Bur.
Lebih lanjut Suhatri Bur menyebutkan digelarnya kegiatan seminar nasional, Halalbihalal, dan Pembukaan Halaqah Tuanku serta Silaturahmi Tuanku Nasional di STIT, menandai langkah penting dalam memperkuat dan memelihara tali silaturahmi antar sesama Alumni, dan menunjukkan eksistensi para tuanku alumni di tengah masyarakat. (*)