PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 60 Pemuda Ansor mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke VI, yang dilaksanakan Pimpinan Cabang Ansor Padang Pariaman di Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapue, Minggu dan Senin (5/8).
Kegiatan yang dilaksanakan sebelum pelantikan pengurus PC GP Ansor Padang Pariaman ini dihadiri oleh GP Ansor Wilayah Sumatera Barat Dr. H. Rahmat, Tk. Sulaiman, MM, Kakan Kemenag Padang Pariaman, H. Syafrizal, MM, Ketua PCNU Padang Pariaman, Camat VII Koto, beberapa pimpinan pondok pesantren, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Ketua PC GP Ansor Padang Pariaman, Chaydirul Yahya menyampaikan, tujuan PKD ini untuk melahirkan kader muda NU yang militan, dan siap menjadi pemimpin tangguh dalam menjaga marwah organisasi.
“Menciptakan kader yang siap menghalau paham yang berusaha memecah belah bangsa Indonesia,” ucap Yahya.
Sementara itu, Kakan Kemenag Padang Pariaman Syafrizal menyambut baik atas terselenggaranya PKD Ansor yang bertempat di Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur.
Ia mengajak, agar ada sinergisitas antara pemerintah dengan berbagai elemen dalam bersama-sama membangun Padang Pariaman, baik dalam pembanguan di bidang keagamaan maupun sosial, budaya dan lain-lain.
Di tempat yang sama, Pimpinan Wilayah GP Ansor, Dr. H. Rahmat, Tk. Sulaiman, MM menyampaikan, Ansor merupakan organisasi pergerakan. Kaderisasi wajib dilakukan karena para kader Ansor inilah yang nantinya akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa mendatang.
Rahmat menyampaikan apresiasi bagi PC GP Ansor Padang Pariaman yang telah melaksakan PKD tahun 2024.
Ia mengajak kader agar membesarkan organisasi GP Ansor ini. “Kalau kita membesarkan Ansor nanti akan dapat manfaat dari beransor,”ujarnya.
Rahmat yang juga Ketua Baznas ini menyampaikan setiap sahabat Ansor harus melewati jenjang kaderisasi, agar terdapat pengaruh pada jalannya roda organisasi yang berkesinambungan.
Ia juga mengimbau kepada kader muda Ansor Padang Pariaman, untuk tetap setia menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah dan NKRI, agar tidak tergerus arus informasi negatif yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (*)