PADANG, HARIANHALUAN.ID — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang menertibkan lima orang remaja putri yang diduga mabuk-mabukan di kawasan Batang Arau, Kamis (2/1). Satpol PP Padang juga mengamankan tiga botol minuman beralkohol golongan B di lokasi tersebut.
Kabid P3D Rio Ebu Pratama mengatakan, ke lima remaja putri tersebut bukan lah warga Padang, melainkan warga luar Kota Padang. Kelima remaja putri tersebut nongkrong di tempat minim penerangan. Saat di periksa identitasnya, yang bersangkutan tidak bisa melihatkan Identitas diri berupa KTP kepada petugas yang sedang patroli di kawasan tersebut.
“Jam telah menunjukan pukul dua dini hari. Mereka kita lihat masih nongkrong di sana. Saat kita tanyakan KTP nya, jawabnya tidak ada. Dari keterangnya, mereka warga luar Kota Padang, ada yang dari Medan, Pekan Baru dan Pasaman. Untuk menjaga Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat, mereka kita amankan dulu ke Mako Satpol PP, selain itu, kita juga mengamankan tiga botol minuman beralkohol jenis golongan B di dekat mereka nongkrong,”ujar Kabid P3D, Rio Ebu Pratama.
Di jelaskannya, patroli di sana di lakukan lantaran banyaknya masyarakat sekitar Batang Arau memberikan laporan ke Satpol PP terkait maraknya muda-mudi yang nongkrong hingga dini hari bercampuran, bahkan ada yang sampai mabuk di lokasi.
“Ini bentuk respon cepat kita atas pengaduan masyarakat dalam rangka mencegah terjadinya ganguan trantibum di lokasi. Kami setiap malam melaksanakan patroli pengawasan di sana. Selain itu, kami juga melakukan pengawasan di dekat Masjid Alhakim. Didapati satu orang remaja laki-laki yang sedang tergelatak di atas batu grib dan di duga remaja tersebut sedang mabuk. Saat kita dekati, remaja tersebut sudah mulai bicaranya ngelantur. Dari mulutnya juga terbaun aroma alkohol dan kita minta rekannya untuk segera membawanya pulang,”kata Rio Ebu Pratama.
Ia juga mengimbau kepada para orang tua, agar lebih ketat lagi dalam mengawasi putra-putrinya, agar tidak terjerumas ke hal-hal negatif yang bisa merugikan dirinya sendiri dan keluarga. “Kalau tidak orang tuanya yang mengawasi putra-putrinya siapa lagi. Jika dibiarkan tentu akan berbahaya bagi dirinya dan bisa merusak masa depannya nanti. Kami mengimbau kepada para orang tua, mari awasi putra-putri kita. Jangan biarkan ia pulang sampai dini hari, apa lagi sampai menggangu trantibum,”katanya. (*)