Laporan : FARDIANTO
Di tengah keramaian jalanan Kota Padang, seorang perempuan berdiri dengan kostum badut yang cerah dan penuh warna. Wajahnya tersembunyi di balik topeng badut, senyumnya dipaksakan agar terlihat ceria di depan khalayak ramai.
Di balik topeng itu, ada seorang ibu yang sedang berjuang untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anaknya yang masih kecil. Namanya Maya (31 tahun), seorang ibu muda yang setiap hari menelusuri di setiap jalanan Kota Padang dengan mengenakan kostum badutnya.
Setiap pengendara yang lewat, dirinya langsung beraksi menyapa dengan menggerakkan kedua tangannya, layaknya menyapa dengan penuh harapan. Sementara tampak di lehernya tergantung celengan yang dibalut tas rajut mengiringi perjalanan menjadi seorang badut nan ceria.
Dalam balutan kostum badut yang cerah dan penuh warna itu, ia berusaha menyuguhkan keceriaan kepada orang-orang yang lewat. Di balik topeng badutnya, tersembunyi air mata dan kisah hidup penuh perjuangan yang jarang diketahui banyak orang.
Maya bukanlah badut biasa. Ia adalah seorang ibu dari empat anak yang berjuang dengan kerasnya hidup demi keluarga tercinta. Pekerjaannya sebagai badut jalanan bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan untuk menyambung hidup.
Sejak tahun 2021, Maya harus turun ke jalan demi menghidupi anak-anaknya dan melunasi hutang yang terus menghimpitnya.