HARIANHALUAN. ID – Suasana duka menyelimuti rumah duka di Jl. Seberang Palinggam No. 59, Padang, Kamis sore (13/2/25). Salah seorang Qori terbaik nasional asal Sumbat, Buya Dr. H. Rafles, MSi, berpulang ke Rahmatullah pada usia 70 tahun, tepat pukul 17.25 WIB. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, serta masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok yang berdedikasi dalam dunia tilawah dan pendidikan Islam.
Dalam prosesi melepas jenazah di rumah duka sebelum shalat Jumat (14/2/25), Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Padang, H. Edy Oktafiandi, SAg, MPd memberikan sambutan. Dengan suara bergetar, Edy mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian sosok ulama yang telah mengharumkan nama Sumbar di kancah nasional.
Hadir diantara pelayat H. Maigus Nasir, SPd, MPd Wakil Walikota terpilih sekaligus melepas jenazah. Ketua Yayasan Syarikat Oesaha Adabiah Drs. H. Aristo Munandar.
“Buya Rafles adalah figur teladan yang tidak hanya mahir dalam seni tilawah, tetapi juga mendidik generasi penerus dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Suaranya yang khas dalam melantunkan ayat suci Al Qur’an telah menginspirasi banyak orang. Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi kita semua, khususnya bagi dunia qiraah di Indonesia,” ujar Edy Oktafiandi dengan mata berkaca-kaca.
Ratusan pelayat dari berbagai kalangan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir, mulai dari para ulama, qori-qoriah, pejabat, hingga masyarakat umum. Tangis haru tak terbendung saat doa bersama dipanjatkan untuk almarhum.
Rafles selama hidupnya dikenal sebagai sosok rendah hati yang mencurahkan hidupnya untuk mengajarkan seni membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Berbagai penghargaan telah diraihnya, dan jejak perjuangannya dalam membina qori-qoriah akan terus dikenang.
“Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah beliau, mengampuni segala khilafnya, serta menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya. Mari kita lanjutkan perjuangan beliau dalam menjaga dan mengajarkan Al Quran kepada generasi selanjutnya,” tutupnya.
Selamat jalan, Buya Rafles. Suara emasmu akan selalu dikenang dalam hati umat. (*)