Sebagai tindak lanjut dari program Pesantren Ramadan, katanya, Smart Surau juga akan dijadikan sebagai wadah evaluasi untuk menilai sejauh mana program tersebut berhasil mengubah pola perilaku remaja di Kota Padang. Jasman optimis bahwa jika program ini dijalankan dengan baik, akan terjadi perubahan signifikan dalam karakter dan moral generasi muda. “Program ini bukan sekadar menyediakan WiFi, tetapi juga membentuk kebiasaan baik sejak dini, sehingga generasi muda memiliki karakter kuat dan akhlak yang baik,”katanya.
Sementara itu, warga Kota Padang, Antos, menyambut baik gagasan ini. Ia mengungkapkan bahwa tawuran dan balapan liar telah menjadi permasalahan yang sangat mengganggu ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap program ini dapat segera direalisasikan dan berjalan efektif. “Aksi tawuran dan balapan liar di Kota Padang sudah sangat meresahkan. Jika program ini bisa menarik anak-anak muda ke masjid dan mushola, tentu sangat baik untuk lingkungan kita. Apalagi masyarakat sering kali dibuat resah jika terjadi tawuran, baik siang hari, malam, maupun dini hari,” kata Antos. Ia berharap agar program ini dapat diterapkan secara maksimal dan memberikan dampak nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat. Dengan adanya Smart Surau, diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih religius, tetapi juga memberikan ruang bagi remaja untuk berkegiatan secara positif. Pemko Padang optimis bahwa dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, program ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menekan angka kenakalan remaja serta membentuk karakter generasi muda yang lebih baik. (*)