“Dengan adanya WiFi gratis, kita ingin menarik generasi muda agar lebih sering berada di masjid dan musala. Secara perlahan, mereka akan terbiasa untuk melaksanakan ibadah dan kegiatan keagamaan,”ujar Kabag Kesra Kota Padang Jasman.
Selain itu, Pemko Padang bekerja sama dengan Dinas Kominfo untuk memfilter akses internet, sehingga konten negatif seperti pornografi dan kekerasan tidak bisa diakses melalui WiFi masjid dan musala. Salah satu tujuan utama Smart Surau adalah untuk mencegah perilaku negatif di kalangan remaja, seperti tawuran dan balapan liar. “Jika remaja sudah sibuk dengan kegiatan di masjid, maka yang namanya tawuran, balap liar, dan penyakit masyarakat (Pekat) lainnya bisa diminimalkan,”ujar Jasman.
Sebagai tindak lanjut dari Pesantren Ramadan, Smart Surau juga menjadi wadah evaluasi sejauh mana dampak keberhasilan program tersebut. “Program ini bukan sekadar memberi fasilitas WiFi, tapi juga membangun kebiasaan baik sejak dini, sehingga generasi muda memiliki karakter kuat dan akhlak yang baik. Kami yakin jika program ini berjalan dengan baik, akan ada perubahan besar dalam pola perilaku generasi muda Kota Padang,” kata Jasman.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Eri Sendjaya mengatakan selama tahun 2024 terjadi 78 kasus kekerasan terhadap anak, baik kekerasan fisik, psikis atau seksual yang terjadi di lingkungan terdekat. “Menciptakan masjid ramah anak sekaligus mengoptimalkan fungsi masjid sebagai alternatif tempat anak berkumpul itu membutuhkan kesadaran. Dengan smart surau, bersinergi bersama mewujudkan masjid ramah anak,” tuturnya.(*)