PADANG, HARIANHALUAN.ID– Pemerintah Kota Padang mencatat angka putus sekolah di tingkat SD dan SMP masih cukup tinggi hingga tahun 2025. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tercatat sebanyak 878 anak putus sekolah di jenjang SD, dan 980 anak di tingkat SMP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, mengaku prihatin atas temuan tersebut. Ia menyebut persoalan ekonomi menjadi salah satu penyebab utama anak-anak tidak melanjutkan pendidikan.
“Kondisi keuangan keluarga yang tidak stabil, kesulitan membeli seragam dan buku, hingga perceraian orang tua menjadi faktor dominan,” ujar Yopi, Rabu (21/5).
Sebagai upaya penanggulangan, Pemko Padang meluncurkan program unggulan Padang Juara. Program ini memberikan bantuan seragam dan Lembar Kerja Siswa (LKS) gratis bagi siswa kelas 1 dan kelas 7.
Bantuan menyasar 17.710 siswa penerima seragam dan 16.208 siswa penerima LKS, dengan anggaran sebesar Rp19,6 miliar dari APBD Kota Padang.
“Kami ingin memastikan tak ada lagi anak di Padang yang putus sekolah hanya karena persoalan biaya. Semua anak berhak atas pendidikan yang layak,” tegas Yopi.
Program ini ditujukan kepada siswa dari keluarga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). (*)














