“Sementara itu, Pokja II, Kelurahan Koto Pulai memanfaatkan berbagai platform digital seperti GoFood, Shopee, e-catalog, dan live TikTok untuk memasarkan produk UP2K melalui program “Saum Pa’ Etos”. Langkah ini dilakukan atas kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang,” jelasnya.
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terdapat 698 KK di Koto Pulai, dan 185 di antaranya tergolong Rumah Tangga Miskin Produktif (RTMP). Program Kampung Mandiri pun terbukti mampu meningkatkan pendapatan keluarga melalui perkembangan jumlah anggota, modal usaha, dan stratifikasi Poklak UP2K.
Inovasi lainnya dalam Pokja II antara lain “Sejahtela” (sereh, jahe, telang) sebagai produk khas dari tanaman unggulan lokal. Produk ini akan dikembangkan lebih lanjut dengan teknologi tepat guna melalui dukungan dari Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Koperasi.
“Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, TP-PKK juga mencetuskan program “TOL SWA TO” (Toko Online Swalayan Toko), yakni pemanfaatan lahan pekarangan untuk warung hidup dan apotek hidup yang mendukung ketahanan pangan serta ekonomi keluarga,” bebernya.
Di Pokja III, lebih dari 40 rumah sudah memanfaatkan pekarangan untuk HATINYA PKK. Muncul pula inovasi “PASTINYA” (Pulai Asri Teratur Ari Indah dan Nyaman), berupa barcode manfaat tanaman yang ditanam di taman dan pekarangan warga.
“Inovasi ini bertujuan menumbuhkan minat masyarakat dalam bercocok tanam dengan memahami manfaat langsung dari tanaman tersebut,”ungkapnya.
Program “Satu hari tidak ke pasar” menjadi solusi praktis untuk membantu warga memenuhi kebutuhan dapur dari hasil panen taman PKK, yang dapat dikonsumsi langsung atau dijual kembali. Penghasilan dari program ini dimanfaatkan untuk pembelian bibit baru.