Terkait koordinasi dengan panti atau lembaga kesejahteraan sosial, Heriza menyebutkan bahwa Dinas Sosial hanya bertindak sebagai pihak yang menyerahkan. Proses pembinaan selanjutnya dilakukan sepenuhnya oleh lembaga yang bersangkutan sesuai sistem dan pendekatan mereka masing-masing. “Mereka dibina sampai mereka mandiri. Setiap lembaga memiliki cara tersendiri dalam membina anak-anak ini, tergantung arah dan konsep lembaganya,” katanya.
Lebih lanjut, Heriza menekankan bahwa akar persoalan anak jalanan umumnya berasal dari faktor internal keluarga, terutama persoalan ekonomi. Banyak orang tua yang tidak lagi sanggup membina anaknya karena tekanan ekonomi, hingga akhirnya membiarkan anak mereka hidup di jalanan. “Kadang orang tua sudah tidak sanggup lagi membina anaknya karena persoalan ekonomi. Akhirnya anak-anak ini terlantar dan hidup di jalan. Ini menjadi siklus yang harus kita hentikan,” tuturnya.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Sosial juga menyalurkan bantuan sosial kepada keluarga yang tergolong kurang mampu. Bantuan ini diharapkan bisa mencegah anak-anak dari kondisi terlantar dan mendorong peran aktif keluarga dalam pengasuhan.
Selain itu, Heriza juga menyoroti keberadaan anak jalanan dan pengemis yang sering terlihat di simpang-simpang lampu merah. Ia meminta masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada mereka, karena hal itu justru membuat mereka semakin terbiasa berada di jalan.
“Ini bukan berarti kami melarang masyarakat untuk beramal. Tapi jika ingin beramal, salurkanlah kepada lembaga yang berbadan hukum agar lebih tepat sasaran. Kalau terus diberi di jalan, mereka akan terus ada di sana,” ucap Heriza.
Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Heriza menyebut bahwa program Sekolah Rakyat yang menjadi program nasional juga memiliki peran penting dalam menekan jumlah anak jalanan. Sekolah ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin agar tetap memiliki akses pendidikan tanpa harus terbebani biaya.
“Sekolah Rakyat ini diharapkan tidak hanya mengurangi beban ekonomi masyarakat miskin, tetapi juga mencegah lahirnya anak-anak jalanan baru di masa depan,” tuturnya. Dengan berbagai langkah tersebut, ia berharap permasalahan anak jalanan dapat ditekan secara berkelanjutan, dan anak-anak yang sempat hidup di jalan bisa kembali mendapatkan hak mereka untuk tumbuh, belajar, dan memiliki masa depan yang lebih baik. (*)














