HARIANHALUAN.ID – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan HJK Padang ke-356, Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Padang menggelar Festival Bajamba yang berlangsung meriah, Selasa (19/8/25).
Festival ini menghadirkan aneka jamba berisi sajian tradisional Minangkabau yang di arak dan ditata secara indah oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kankemenag, madrasah, dan KUA, Setelah prosesi arak-arakan, jamba kemudian dinikmati secara bersama-sama. Hal itu menggaungkan kembali tradisi makan jamba sebagai simbol persaudaraan dan kebersamaan.
Hadir Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Kabid Penmad Hendri Pani Dias, Wali Kota (Wako) Padang diwakili Asisten 1 Mairizon, Kakankemenag Padang Edy Oktafiandi, para pejabat di lingkungan Kankemenag Padang, kepala madrasah, Ka. KUA dan undangan lainnya.
Kakankemenag Padang Edy Oktafiandi, menyampaikan tradisi makan jamba adalah warisan budaya yang sarat makna.
“Melalui festival ini, kita ingin menghidupkan kembali nilai-nilai gotong-royong, persatuan, dan rasa syukur yang tercermin dalam makan bersama. Inilah kearifan lokal yang perlu kita lestarikan di tengah kehidupan modern,” katanya.
Selain sebagai ajang silaturahmi, Festival Bajamba juga sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama (Asta Protas), khususnya dalam memperkuat moderasi beragama dan menjaga kerukunan umat.
Para ASN Kemenag, baik dari Madrasah atupun KUA sangat antusias mengikuti arak-arakkan dan menyaksikan serta ikut serta menikmati hidangan yang tersaji, sehingga suasana penuh kekeluargaan semakin terasa.
Fauzia Zairin, Bunda Kandung Kota Padang, yang dipercaya sebagai dewan juri pada festival tersebut. menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasinya terhadap pelaksanaan Festival Jamba yang berhasil mengangkat kembali tradisi makan bajamba sebagai simbol kebersamaan.
“Saya merasa bangga bisa dipercaya sebagai dewan juri pada Festival Jamba ini. Tradisi bajamba bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga sarat dengan makna kebersamaan, persatuan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai adat Minangkabau,” katanya.
Ia juga berharap agar tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda, sehingga masyarakat Kota Padang semakin kuat dalam menjaga identitas budaya.
Kerapian dan estetika penyajian, tata letak makanan, keindahan hiasan jamba, serta keserasian warna dan bentuk sajian.
Kelengkapan menu tradisional, kehadiran hidangan khas Minangkabau seperti lamang, rendang, gulai, samba lado, dan aneka kue tradisional.
Cita rasa makanan, penilaian terhadap rasa makanan yang disajikan, kesesuaian bumbu, serta keaslian resep tradisional.
Nilai filosofis dan adat, sejauh mana jamba mencerminkan nilai-nilai adat Minangkabau, seperti kebersamaan, persaudaraan, dan penghormatan kepada sesama.
Kreativitas dan inovasi, inovasi dalam penyajian tanpa menghilangkan makna tradisi, misalnya variasi menu yang tetap bernuansa Minang.
Pemenag Festival Bajamba, Juara 1 MIN 7, Juara 2 MTsN 4, dan Juara 3 MAN 2 Padang. Harapan 1 MTsN 6, Harapan 2 MTsN 5, Harapan 3 KUA Luki. Juara Favorit 1 MIN 5, Favorit 2 Raudatul Athfal (RA) Padang, Favorit 3 MIN 6, dan Favorit 4 MIN 3 Padang. (aye)