PADANG, HARIANHALUAN.ID — Fenomena sampah plastik yang menumpuk dan berserakan di Kota Padang membuat tim pengabdian dari Universitas Negeri Padang (UNP) memunculkan ide bagaimana untuk menguranginya. Salah satunya adalah melalui metode ecobrick.
“Saya sebagai orang geografi sangat khawatir tanah kita ini dikotori oleh plastik. Tanah terkotori dan beracun, tanah yang sebagai media tumbuh tumbuhan berkurang. Untuk berapa detailnya bisa mengurangi sampah plastik dengan metode ecobrick ini saya belum sampai ke sana,” ujar Ketua Tim Ecobrick UNP Nofrion, Selasa (26/8) kemarin.
Lebih jauh dikatakannya, munculnya ide metode ecobrick untuk pengurangan sampah plastik ini berawal dari tulisannya yang menjadi pemenang Hari Pers Nasional Tahun 2018, di mana Kota Padang menjadi tuan rumahnya.
“Kita menggunakan konsep KKS dalam pengelolaan sampah plastik. KKS ini adalah pengelolaan sampah plastik berbasis K pertama itu keluarga, K yang kedua Komunitas dan S adalah Sekolah. Setiap peserta didik di rumah masing-masing menyediakan tempat pengumpulan sampah plastik sementara. Sampah plastik dalam bentuk botol minuman menjadi wadah pengumpulan sampah plastik berupa bungkus makanan atau minuman. Semua sampah tersebut dalam keadaan kering dimasukkan ke dalam botol dan dipadatkan,”ujarnya.
Awalnya metode ecobrick ini adalah untuk mengatasi sampah-sampah plastik yang ada di pinggir pantai. Namun metode tersebut mendapat sambutan yang baik dari Camat Bungus Teluk Kabung ketika itu.
“Namun seiring berjalannya waktu Camat Bungus Teluk Kabung berminat untuk menggunakan metode tersebut. Kami pikir itu sebuah ide yang bagus, makanya kami melaksanakannya di Bungus Teluk Kabung pada tahun kemarin. Kecamatan Bungus Teluk Kabung tersebut menjadi proyek percontohan kita di Padang,”katanya.