Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakerin Kota Padang, Fadly Syahrial, mengatakan angka angkatan kerja di Kota Padang mencapai 486.638 orang, terdiri dari 289.510 laki-laki dan 197.128 perempuan. Dari total tersebut, sebanyak 438.571 orang sudah bekerja, sementara 48.067 orang masih tercatat sebagai pengangguran terbuka.
“Jumlah pengangguran itu cukup signifikan jika dibandingkan dengan kota atau kabupaten lain di Sumbar. Pengangguran terbuka di Padang mencapai 48.067 orang. Angka ini terbagi hampir seimbang, yakni 24.395 laki-laki dan 23.672 perempuan,” ujarnya kepada Haluan, Selasa (9/9/2025).
Jika dirinci berdasarkan pendidikan, sambung Fadly, pengangguran paling banyak berasal dari lulusan SMA/SMK yang mencapai 25.166 orang, disusul perguruan tinggi 12.087 orang, lulusan SD 7.347 orang, dan SMP 3.467 orang. Fadly menekankan kondisi ini memperlihatkan dominasi pengangguran dari kalangan usia muda, khususnya lulusan baru SMK dan diploma.“Pengangguran di Padang paling banyak terjadi pada kelompok usia 15–29 tahun,” ujarnya.
Disnakerin mencatat ada sejumlah penyebab utama lulusan SMK dan diploma mendominasi pengangguran. Mulai dari kesenjangan antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri, lemahnya kualitas praktik kerja, keterbatasan soft skill, hingga lapangan kerja yang terbatas dan tidak sesuai bidang keahlian.
“Selain itu, masih ada kendala diskriminasi perusahaan yang cenderung mengutamakan lulusan sarjana, padahal spesifikasi pekerjaannya bisa diisi oleh lulusan SMK atau diploma,” kata Fadly. (*)