PADANG, HALUAN – Dosen Poltekkes Kemenkes Padang 2025, Dr. Metri Lidya, SKp., M.Biomed dan tim mengadakan pengabdian masyarakat bertajuk Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita Dengan Pijat Bayi Di Kuranji Kota Padang.
“Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini memberikan bekal bagaimana cara memijat bayi yang benar. Sasaran pengabdian ini berfokus pada ibu-ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan,” ujar Dr. Metri yang menjadi Ketua tim Pengabdian kepada Haluan, Selasa (16/9).
Perencanaan kegiatan dilakukan dengan cara survei pendahuluan, kegiatan ini dilakukan untuk melihat kondisi di lapangan mengenai pijat bayi.
Pelaksanaan dilakukan dengan melakukan training kepada kader dan ibu-ibu dengan cara ceramah yaitu degan teknik presentasi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi praktik pemijatan bayi. Sedangkan evaluasi kegiatan ini dilakukan pada masing-masing tahapan pemijatan.
Hasil dalam kegiatan training pijat bayi ini sesuai dengan kebutuhan ibu – ibu dalam membantu perkembangan bayi.
Dr. Metri menambahkan manfaat pijat bayi ini dapat membuat bayi merasa nyaman, dan relaks, pijat membuat otot – otot bayi menjadi renggang.
“Pijat bayi akan mempengaruhi tumbuh kembang bayi, dimana suatu kegiatan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan pemantauan (status gizi kurang atau buruk, anak pendek), penyimpangan perkembangan (terlambat bicara), dan penyimpangan mental emosional anak (gangguan konsentrasi dan hiperaktif),” ujarnya.
Tumbuh kembang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta menemukan secara dini adanya gangguan tumbuh sehingga dapat ditindaklanjuti agar hasilnya lebih baik.
Masalah tumbuh kembang pada anak berkaitan biasanya dimulai sejak bayi lahir dengan cukup bulan akan tetapi akan mengalami perubahan fisik dengan kekurangan gizi dan keterbelakangan perkembangan sosial dan motorik pada pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang.
Pijat bayi merupakan perawatan rutin untuk bayi yang sudah dikenal lama oleh masyarakat dan merupakan salah satu terapi tertua di dunia.
Pijat bayi ternyata berpengaruh pada peningkatan motorik kasar dan halus bayi usia 3-24 bulan. Hal ini seperti dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharto, Suriani, Arpandjam’an. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 20 sampel dengan rentang umur 6-18 bulan dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 9 orang (45 persen) dan perempuan sebanyak 11 orang (55 persen).
Dapat disimpulkan dari hasil penelitian diperoleh kemampuan mengontrol lengan, kemampuan mengontrol badan, kemampuan mengontrol tungkai dan kemampuan koordinasi jari tangan, sehingga pijat bayi berpengaruh pada peningkatan motorik kasar dan halus bayi. Banyak dari ibu-ibu yang takut untuk melakukan pijatan pada bayi karna ketidaktahuan akan ilmu pijatan ini.
Pemilihan lokasi di Kuranji, sebab angka kelahiran bayi tinggi, sehingga bayi dan balita banyak ditemukan di lokasi ini.
“Tujuan dari dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah kader sebagai orang yang paling dekat dengan masyarakat memahami dan mampu memberikan arahan tentang apa pijat bayi itu serta manfaatnya kalau dilaksanakan kepada bayi,” jelasnya.
Ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita agar mampu dan bisa mempraktekkan cara memijat bayi yang benar sesuai teori yang kita ajarkan. Tercapainya bayi yang sehat dan tumbuh kembangnya baik fisik maupun mental sesuai usia dari masing masing bayi dan balita.
Kemudian setelah dilakukan pengabdian masyarakat di wilayah yang dilaksanakan tercapai, kadernya dapat melanjutkannya dan mampu mengajarkan kepada ibu-ibu lainnya yang mempunyai bayi dan balita.
Disisi lain kader bisa memantau bagaimana perkembangan dari bayi dan balita yang sudah dilakukan teknik pengurutan bayi dengan cara memantau perkembangan berat badan bayi dan balita.
Sedangkan untuk ibu-ibu yang punya bayi dan balita sesuai evaluasi yang dilakukan di wilayah pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu wilayah Pasa Lalang, Harmonis dan Melati IX RW Mangga didapatkan hasilnya ibu-ibu tersebut mau melakukan tindakan pijat bayinya. Padahal awalnya banyak mitos yang beredar bahwa bayi tidak boleh dipijat karena banyak hal hal yang tidak baik akan terjadi.
Setelah ibu-ibu memahami tentang pentingnya pemijatan pada bayi dan balita maka mereka sudah rajin melakukan pemijatan bayi masing-masing karena mereka melihat perubahan bahwa bayinya tambah sehat dan tambah aktif dalam bergerak.
Berdasarkan hasil evaluasi juga didapatkan bahwa bayi yang dipijat teratur didapatkan kenaikan berat badan yang sesuai dengan teori yaitu naiknya minimal 0,5 sampai 1 kg setiap bulannya.
Pada pengabdian masyarakat ini, adanya partisipasi mitra mulai dari Dinas Kesehatan, Kecamatan, Kelurahan dan Puskesmas Belimbing Kelurahan Kuranji yang memfasilitasi, izin dan lokasi Pengabmas.
Kader Kesehatan di kelurahan kuranji memahami dan mampu menerapkan teknik dan pentingnya pijat bayi dilaksanakan dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi dan balita. (h/yes)