PADANG, HARIANHALUAN.ID – Suasana haru menyelimuti Monumen Gempa Padang, Selasa (30/9/2025), ketika ribuan pasang mata menundukkan kepala dalam doa bersama mengenang peristiwa kelam 16 tahun silam. Tepat pukul 17.15 WIB, bunyi sirine mengheningkan Kota Padang, mengingatkan kembali pada detik-detik gempa bumi 30 September 2009 yang merenggut ribuan nyawa dan meluluhlantakkan kota ini.
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) dipimpin langsung oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran. Usai doa dan mengheningkan cipta, rangkaian acara dilanjutkan dengan penaburan bunga di depan Monumen Gempa Padang sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
Dalam sambutannya, Fadly menegaskan bahwa HKB bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya mitigasi bencana.
“Jika peristiwa serupa atau bencana lain kembali terjadi, masyarakat diharapkan lebih siap. Kehadiran seluruh pemangku kepentingan hari ini adalah penyamaan persepsi agar edukasi kebencanaan bisa berjalan lebih luas,” ujarnya.
Tak hanya itu, Fadly juga mengumumkan rencana Tsunami Drill atau latihan kesiapsiagaan tsunami terbesar yang pernah digelar di Kota Padang.
“Latihan ini akan berlangsung November 2025 dengan target partisipasi sekitar 200 ribu warga. Ini langkah nyata meningkatkan edukasi kesiapsiagaan bencana, dan semoga terlaksana dengan baik didukung seluruh stakeholder,” katanya.
Lebih lanjut, Fadly mengungkapkan bahwa pendidikan kebencanaan sudah terintegrasi dalam kurikulum sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA. Materi tersebut, katanya, diharapkan dapat membentuk karakter generasi muda yang siap siaga menghadapi potensi bencana.
Turut hadir dalam peringatan ini unsur Forkopimda Kota Padang, Sekretaris Daerah Andree Algamar bersama jajaran OPD, Ketua LKAAM Sumbar sekaligus mantan Wali Kota Padang periode 2004–2014 Fauzi Bahar Dt. Nan Sati, para penggiat kebencanaan, serta keluarga korban gempa 2009. (*)