PADANG, HARIANHALUAN.ID – Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir merasa gusar dengan kondisi yang terjadi saat ini. Tawuran terjadi di mana-mana. Anak remaja menjadi korban tawuran.
“Tawuran terjadi pada malam hari, tentunya ini cukup membuat kita gusar,” ungkap Maigus Nasir di sela-sela membuka Sosialisasi Penguatan Lembaga Adat yang dihadiri seluruh Bundo Kanduang, di Balai Kota Padang, Senin (3/11/2025).
Maigus menilai, terjadinya tawuran dan aksi kriminalitas karena banyak anak-anak yang “ba huru-huru” (keluyuran) tidak tentu arah. Mereka berkumpul dan membuat genk. Sehingga terjadi gesekan yang mengakibatkan tawuran.
Dijelaskan Maigus, saat ini lebih 17.000 anak di Sumatera Barat tidak bersekolah. Sebanyak 7.000 di antaranya berada di Kota Padang. Penyebabnya pun beragam.
“56 persen di antaranya karena pergaulan, berhenti sekolah karena dibawa teman,” ujar Wawako.
Selain itu, 25 persen anak di antaranya tidak bersekolah karena masalah ekonomi. Sedangkan 15 persen lainnya karena anak berkebutuhan khusus.
“Angka ini cukup memprihatinkan dan tentunya ancaman untuk kita,” ungkap Maigus.














