Empat menit kemudian Pusdalops melakukan aktivasi sirene peringatan dini tsunami. Sesuai Perwako Nomor 63 Tahun 2021, Pusdalops kemudian melaporkan aktivasi sirene peringatan dini tsunami kepada wali kota dan warga.
“Izin Pak Wali Kota, kami barusan melakukan aktivasi sirene peringatan dini tsunami dan masih berlangsung. Sirene akan kami hidupkan selama satu menit. Mohon arahan selanjutnya, terimakasih,” ujar Albana.
“Lanjutkan Pusdalops. Selalu pantau dan mohon update informasi terkini per-dua menit,” jawab Wako Fadly Amran.
Gempa besar disusul tsunami itu bukanlah kejadian sebenarnya. Akan tetapi latihan kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami yang dilakukan Pemko Padang kepada warga. Latihan ini dilakukan untuk membiasakan masyarakat untuk siap siaga apabila terjadi bencana gempa dan tsunami.
Kegiatan drill gempa dan tsunami itu dilakukan di 55 kelurahan di Kota Padang. Terutama di daerah zona merah tsunami. Di kegiatan itu Wali Kota Padang memantau kegiatan di Hotel Santika. Sementara Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir di SMPN 25 Padang. (*)














