Difasilitasi PT Semen Padang, Kelompok Kopi HKm Sikayan Balumuik Ikuti Pelatihan

Semen Padang

Kelompok Kopi HKm Sikayan Balumuik mengikuti pelatihan budidaya kopi Robusta oleh Komunitas Kopi Solok Radjo di Masjid Jabal Nur Bancah, Senin (8/8/2022). IST

HARIANHALUAN.ID — Komitmen PT Semen Padang untuk memajukan para petani kopi di kawasan Hutan Kemasyarakat (HKm) Sikayan Balumuik, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, terus diwujudkan. 

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Semen Padang memfasilitasi 39 anggota Kelompok Kopi HKm Sikayan Balumuik dalam pelatihan budidaya kopi Robusta oleh Komunitas Kopi Solok Radjo.

Pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Rinold Thamrin dan turut dihadiri Ketua KAN Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu serta Ketua HKm Sikayan Balumuik, Salmi Achyar di Masjid Jabal Nur Bancah, Senin (8/8/2022).

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis mengatakan, pelatihan budidaya kopi ini merupakan program TJSL yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

“Pelatihan budidaya kopi ini jangka panjang dengan banyak program yang bertujuan untuk memajukan masyarakat petani kopi Sikayan Balumuik yang sudah memulai budidaya kopi sejak 2018. Hanya saja, hasilnya belum maksimal,” kata Iskandar.

Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Rinold Thamrin menambahkan, pelatihan budidaya kopi ini melibatkan Komunitas Kopi Solok Radjo yang telah berpengalaman di kopi Arabika. Komunitas tersebut dilibatkan karena potensi budidaya kopi di HKm Sikayan Balumuik cukup besar.

Namun begitu, potensi yang besar itu tidak bisa dimaksimalkan, karena para petaninya masih awam dalam membudidayakan kopi, temasuk dalam pemasarannya. Mereka pun, butuh pendampingan bagaimana budidaya kopi di HKm Sikayan Balumuik bisa berkembang dengan baik.

“Makanya, kami di Semen Padang mencoba untuk memfasilitasi, agar para petani kopi dapat memahami bagaimana cara membudidayakan kopi yang baik, termasuk strategi peningkatan produksi kopi hingga ke pemilihan bibit kopi yang unggul,” ujarnya.

Ketua KAN Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah mendukung petani kopi Sikayan Balumuik melalui pelatihan budidaya kopi dan juga strategi peningkatan produksi kopi, apalagi dengan melibatkan Solok Radjo.

Menurutnya, potensi kopi di Limau Manis cukup besar dan tidak hanya di daerah Sikayan Balumuik saja, tapi juga ada di tempat lain. Karena topografi Nagari Limau Manis terdapat banyak hutan dan bukit yang berada di ketinggian di atas 300 mdpl.

“Kalau bisa ke depan, budidaya kopi juga bisa dikembangkan di daerah Limau Manis lainnya. Kemudian kepada semua peserta pelatihan, saya berharap agar serius mengikutinya, supaya ilmu yang didapat bisa diterapkan di lapangan nantinya,” kata Syarifuddin.

Ketua HKm Sikayan Balumuik, Salmi Achyar menyebutkan, pihaknya terutama kelompok kopi Sikayan Balumuik, memang sudah melakukan budidaya kopi sejak Tahun 2018. Hanya saja, hasil dari budidaya yang telah dilakukan belum maksimal.

Untuk itu, ia bersyukur bisa mendapatkan pelatihan budidaya kopi Robusta dari Solok Radjo yang difasilitasi oleh PT Semen Padang. Dengan adanya pelatihan ini, para petani kopi menjadi tahu bagaimana cara budidaya kopi yang baik.

“Pelatihan ini menambah wawasan kami, terutama mengetahui teknis seharunya kopi ini tumbuh. Sebab, budidaya kopi ini kolektif, bukan hanya soal panen, tapi juga dari PH tanah dan unsur haranya, termasuk pemilihan bibit,” katanya.

Sementara itu, Agronomi Solok Radjo, Febri Hidayat menyebut, kondisi saat ini memang beberapa tanaman kopi di kawasan HKm Sikayan Balumuik memang produktivitasnya sudah bagus, dan untuk dipanen sudah lumayan banyak.

Hanya saja, ada beberapa tanaman kopi yang tumbuhnya masih belum bagus dan itu disebabkan oleh faktor bibit yang belum bisa juga dipastikan bibit ungggul. Untuk itu, banyak hal yang harus diperbaiki oleh kelompok kopi HKm Sikayan Balumuik kedepannya.

“Bibit sangat mempengaruhi produktivitas dan produktivitas juga mempengaruhui pendapatan petani. Makanya, melalui pelatihan budidaya ini ke depan para petani kopi bisa menentukan mana bibit kopi yang unggul dan mana yang tidak,” katanya. (*)

Exit mobile version