Kepala Unit Health Safety Environment (HSE) PT Semen Padang, Musytaqim Nasra menambahkan bahwa sebelumnya, PT Semen Padang juga pernah dua kali berturut-turut meraih Proper Hijau dari Kemen LHK, yaitu pada 2016 dan Tahun 2017.
“Jadi, ini yang kedua PT Semen Padang berturut-turut meraih Proper Hijau. Setelah Tahun 2016-2017, penghargaan Proper Hijau kembali diraih berturut-turut pada 2021 dan 2022. Mudah-mudahan tahun depan kami kembali meraih Proper Hijau, sehingga 2024 masuk kandidat Proper Emas,” katanya.
Terkait anugerah Proper Hijau 2022, Musytaqim menyampaikan beberapa indikator, sehingga PT Semen Padang berhasil mendapatkan anugerah Proper Hijau. Di antaranya, keberhasilan melakukan pengelolaan lingkungan yang terdiri dari air, udara, limbah B3 dan non B3 yang telah memenuhi baku mutu lingkungan.
Untuk pengelolaan air, PT Semen Padang telah memenuhi ambang batas yang ditentukan Kemen LHK dengan mengimplementasikan program Water Recycle Pabrik 3.200 m3/bulan, penurunan water consumption pabrik, dan AQUAMAN (Jalur Bypass Pipa Air di Water Plan Bukit Atas Untuk Pabrik Indarung II, III, IV, V, dan VI) untuk melakukan efisiensi air pada unit-unit proses mencapai 25.000 m3/hari.
“Program AQUAMAN ini merupakan inisiatif dan inovasi PT Semen Padang untuk mengurangi losses air akibat pada saat musim penghujan terjadi penumpukan lumpur yang mengakibatkan pendangkalan permukaan bak sedimen di Water Plan yang mengakibat berkurangnya debit air untuk kebutuhan operasional pabrik,” katanya.
Program AQUAMAN ini juga terimplementasi pada kebijakan lingkungan PT Semen Padang, sehingga terjadi realisasi konservasi air. Dampak lingkungan yang dihasilkan adalah berupa efisiensi air pada 2022 sebesar 5.667.660 m3. Nilai tambah dari inovasi ini adalah berupa perubahan rantai nilai (value chain optimization) dan keuntungan yang diperoleh dari inovasi ini.