Selama 2022, 925 Pekerja di Kota Padang Terkena PHK

PHK

HARIANHALUAN.ID – Kepala Seksi Informasi Pasar Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Industri (Disnakerin) Kota Padang, Muhammad Faizal menyebut sebanyak 925 pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama 2022.

“Jumlah tenaga kerja ter-PHK yang terdaftar di database Sisnaker sebanyak 925 orang,” ucap Faizal kepada Haluan.

Ia mengatakan, ada lima sektor yang terdata paling banyak terimbas PHK. “Sektor yang paling banyak terimbas PHK pertama, perdagangan besar, eceran dan reparasi. Kedua, aktivitas profesional, ilmiah dan teknis. Ketiga, informasi dan komunikasi. Keempat, aktivitas penyewaan dan sewa guna lahan. Kelima, real estate,” ujarnya.

Namun demikian, Faizal menambahkan, melihat kondisi tahun ini sejumlah sektor berpotensi menyerap tenaga kerja terbanyak.

“Sektor yang berpotensi menyerap tenaga kerja terbanyak tahun ini pertama, perdagangan besar, eceran dan reparasi. Kedua, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan. Ketiga, informasi dan komunikasi. Keempat, jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen dan kelima, kegiatan jasa lainnya,” ucapnya.

Ia menambahkan, Disnakerin terus berupaya meningkatkan serapan tenaga kerja di Kota Padang. “Upaya yang dilakukan Disnakerin, seperti meningkatkan penempatan tenaga kerja lokal, menempatkan tenaga kerja terdaftar bekerja di luar provinsi dan luar negeri, memperluas kesempatan kerja (menciptakan lapangan kerja baru) melalui program tenaga kerja mandiri dan padat karya,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Pengamat Ekonomi yang juga Guru Besar Ekonomi di Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Hasdi Aimon. Menurutnya, sektor perdagangan besar berperan dalam penurunan tingkat pengangguran.

“Penurunan tingkat pengangguran terbuka di Kota Padang disebabkan tumbuhnya sektor perdagangan besar, eceran dan reparasi dari 19 sektor ekonomi. Hal ini terutama tumbuhnya pada sektor pedagang eceran yang bersifat informal,” ucapnya.

Lebih jauh Ia menjelaskan, dari rilis BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Padang Tahun 2020, 2021 dan 2022 adalah 13.64 persen, 13.37 persen dan 11.69 persen.

Hal ini berarti pada 2021 terjadi penurunan sebesar 0,27 persen dan Tahun 2022 terjadi penurunan sebasar 1,68 persen. “Rata-rata kontribusi sektor perdagangan besar, eceran dan reparasi tiga tahun terakhir adalah 11,73 persen, dengan rata-rata peningkatan adalah 0,38 persen,” ujarnya menutup. (*)

Exit mobile version