“Remaja kita setelah menikah dan hamil akan ada perubahan pada tubuh. Saat hamil, asupan makanan yang dikonsumsi juga harus seimbang. Kemudian sesudah melahirkan, balita harus diberikan ASI ekslusif dan harus tahu juga bagaimana pola asuh kepada balita. Jadi, ini lah siklusnya. Kalau tidak ditangani siklus ini dari hulunya, maka dapatlah kita anak-anak dengan stunting,” ucap Srikurnia.
Sementara itu, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati mengatakan bahwa PT Semen Padang mendukung program ceting di Rumah Gizi “Santiang” ini. Dan kata “Santiang” itu dalam pengertian bahasa Minang itu, bagaimana generasi ke depan bisa menjadi generasi the best.
“Ini harapan kita bersama. Mudah-mudahan dengan diresmikannya Rumah Gizi “Santiang ” ini, di wilayah Ring 1 PT Semen Padang, khususnya Pauh, tidak ada lagi generasi yang mengalami masalah gizi atau stunting. Dan, PT Semen Padang sangat mendukung Rumah Gizi “Santiang” ini. Apalagi sebelumnya juga sudah ada MoU antara PT Semen Padang dengan Pemko Padang,” katanya. (*)