Lubang Jepang Gunung Pangilun, Wisata Sejarah di Tengah Kota
HARIANHALUAN.id – Kota Padang punya daya tarik tersendiri. Di tengah Kota Padang terdapat bukit yang menjulang. Warga Padang menyebutnya dengan Gunung Pangilun.
Bukit yang disebut gunung itu hanya berketinggian 70 mdpl. Namun di sini terdapat peninggalan Jepang. Lubang pertahanan yang dibangun tentara Jepang saat Perang Dunia II silam.
Menariknya, warga sekitar tetap melestarikan lubang Jepang ini menjadi objek wisata. Lubang Jepang dibersihkan. Jalan menuju lubang pun dicor beton. Bahkan warga sekitar membangun gapura dengan ornamen Jepang di pintu masuk lubang tersebut.
Kepedulian warga menjadikan Gunung Pangilun sebagai objek wisata mendapat perhatian dari Kepala Bappeda Kota Padang, Yenni Yuliza. Karena menurutnya, wisata Lubang Jepang merupakan salah satu objek wisata di tengah kota. Serta memiliki nilai sejarah dan edukasi.
“Tentunya kita beri apresiasi kepada camat Nanggalo dan warga sekitar yang telah mewujudkan program unggulan ke sebelas Pemko Padang, menjadikan kampung tematik sebagai destinasi wisata baru di Kota Padang,” tutur Kepala Bappeda Padang, Yenni Yuliza, Senin (23/1/2023).
Kepala Bappeda berharap ke depannya objek wisata Lubang Jepang ini dapat dikembangkan lagi. Menjadi objek wisata yang menjanjikan dan dikunjungi banyak orang.
“Kita berharap dukungan seluruh stakeholder agar objek wisata sejarah ini dikunjungi wisatawan,” harapnya.
Seperti diketahui, kawasan Lubang Jepang Gunung Pangilun (Japanese Coastal Fortress) ini telah masuk daftar kawasan cagar budaya dengan nomor inventaris 80/BCB-TB/A/01/2013. Hasil Laporan Cagar Budaya Tidak Bergerak Kota Padang Tahun 2018 yang dirilis oleh BPCB Sumbar menyebutkan Kawasan Pertahanan Jepang Gunung Pangilun ini merupakan salah satu bukti peninggalan bangunan pertahanan masa pendudukan Jepang di perbukitan atau pedalaman Sumatera Barat pada era Perang Dunia II, khususnya sekitar tahun 1942-1945.
Kawasan Lubang Jepang ini memiliki benteng pertahanan yang kompleks. Terdiri dari lubang tanah dan terowongan, pillbox, bunker, battery berbentuk lingkaran, hingga bangunan yang diduga menjadi hunian. Dari laporan BPCB Sumbar menemukan empat lubang plus terowongan, dua bungker, dan satu battery. Dari atas Gunung Pangilun ini dapat terlihat jelas Kota Padang secara keseluruhan. (*)