“Program ini memang ditargetkan betul, dengan harapan jika hari ini dia mustahik suatu saat bisa menjadi muzzaki. Hari ini ia menerima, suatu saat ia bisa memberikan,” tuturnya.
Kemudian di program pendidikan ada beasiswa mahasiswa binaan. Di satu sisi menjadi binaan Baznas yang dibiayai pendidikannya, di sisi lainnya akan juga difungsikan sebagai relawan.
Kemudian di program kesehatan ada beberapa unggulan, seperti khitan massal, penyuluhan kesehatan seperti penyakit mata. Kemudian di bidang kemanusiaan yang selalu siaga dan sigap, sebab membantu masyarakat dengan segera. Dan program dakwah advokasi yang merupakan syiar Islam, sehingga syiar Islam di Kota Padang berjalan lancar, efektif dan efisien.
Semarak HUT Baznas ke-22 ini sekaligus juga penekanan dari pemerintah, agar program Baznas menjadi pemutus siklus kemiskinan. Juga tata kelola anak stunting. Ia menambahkan dari 1.062 anak stunting di Kota Padang, Baznas mendapat beban tanggungan sebanyak 50 anak selama enam bulan.
“Kita prioritaskan anak yang berusia di bawah dua tahun, karena kalau anak berisiko stunting, lewat dari usia 2 tahun hanya tingginya yang dapat dirubah. Padahal di masa golden age (usia emas)-nya itu anak membentuk kecerdasannya,” ucapnya.
Pada rangkaian HUT ke-22 ini, Baznas juga telah melakukan beberapa program di antaranya Khatamul Qur’an dan tasyakuran. Serta penerian bantuan kepada 100 anak yatim dan 10 lansia dengan masing-asing paket senilai Rp500.000.
“Kita berterima kasih kepada muzzaki yang memberikan zakatnya melalui Baznas Kota Padang dan OPD-OPD yang kontribusinya sangat besar, terutama dalam pengentasan kemiskinan di kota ini,” ucapnya.