Sedangkan hewan yang terindikasi terjangkit penyakit rabies ganas, kata Sovia, gejala awalnya akan lebih cenderung terlihat secara langsung dan mudah dikenali dari perubahan sikap dan tingkah laku hewan peliharaan.
Adapun gejala hewan terindikasi positif rabies ganas yang paling mudah dikenali, kata dia, adalah terjadinya hiper saliva atau produksi air liur yang berlebih. Selain itu, hewan yang terjangkit juga akan menunjukkan sikap agresif yang berlebihan.
“Hewan yang terjangkit rabies ganas juga menjadi tidak patuh, takut air, takut cahaya, suka berlari tanpa arah, serta suka menyerang dan menggigit segala benda yang dia temui,” ucapnya.
Sovia meminta, jika masyarakat mendapati adanya hewan dengan gejala seperti ini, hendaknya hewan tersebut segera dikandangkan dan diberi makan seperti biasa selama 14 hari. Apabila hewan peliharaan itu kemudian mati, maka dapat dipastikan bahwa hewan tersebut telah terjangkit rabies.
Namun jika telah terlanjur menjadi korban gigitan hewan yang menunjukkan gejala-gejala seperti itu, korban harus sesegera mungkin untuk mencuci bekas luka gigitan dengan deterjen di bawah air mengalir untuk mematikan virus rabies, serta segera menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan anti bisa rabies.
“Untuk itu diimbau kepada para pemilik hewan penular rabies, seperti anjing, kucing dan kera peliharaan untuk memberikan vaksinasi rabies secara rutin, minimal sekali setahun. Kemudian hewan peliharaan juga harus dikandangkan dengan baik,” tuturnya. (*)