HARIANHALUAN.ID – Menjaga ketahanan pangan, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang selalu melakukan pengecekan terhadap kebutuhan pokok secara rutin.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Guswardi menyatakan bahwa setiap hari selalu ada laporan masuk dari timnya yang turun ke lapangan.
“Ini dilakukan agar ketika terjadinya kenaikan harga atau kelangkaan kebutuhan pokok di pasaran, kita akan langsung mengetahui dan bergerak mengatasi. Setiap hari pasti kita cek harga cabai, beras, telur dan semacamnya, apakah mahal atau terjangkau oleh masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya hingga saat ini belum menemukan kebutuhan pokok yang mengalami kelangkaan ataupun kenaikan harga berlebihan. Kebutuhan pokok yang harganya sedikit mahal adalah beras Solok, namun masih ada beras bulog yang berada di harga yang mudah dijangkau masyarakat.
“Harga cabai pun sekarang juga stabil. Selain beras Solok yang lumayan naik, selebihnya dalam kondisi normal dan tidak langka, serta ketersediaan beras Bulog pun cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin membeli,” katanya.
Selain itu, dalam menjaga ketahanan pangan pada 2023 Pemerintah Kota Padang juga menggeliatkan program ketahanan pangan, salah satunya membagikan bibit kepada masyarakat.
“Setiap tahunnya kita selalu sediakan anggaran untuk penyaluran bibit kepada masyarakat, yaitu bibit buah dan juga sayuran, serta bibit cabai,” katanya.
Sementara pada 2022, pihaknya menggunakan anggaran sebanyak lebih dari Rp100 juta khusus untuk penyaluran bibit-bibit tersebut. Tahun 2023 ini program penyaluran bibit tersebut tentunya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan di Kota Padang.
“Kita membagikan bibit seperti sayuran dan buah. Cabai selalu kita lakukan setiap tahunnya, tahun lalu itu lebih dari 100 juta anggaran yang kita gunakan. Lalu untuk penyaluran cabai tahun 2023 ini ada sebanyak 10 ribu yang akan dibagikan,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, jika berkaitan dengan ketahanan pangan pihaknya selalu bekerja dan berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi kelangkaan pangan. Pada 2022 sebelum naiknya inflasi, cabai menjadi salah satu sektor pendokraknya. Sehingga pihaknya menyalurkan sebanyak 13 ribu bibit cabai.
“Kita juga akan lakukan hal yang sama terhadap sektor pangan lainnya, jika memang terjadi kelangkaan ataupun peningkatan harga,” tuturnya. (*)