Salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan dengan masyarakat, dirinya berharap hilang pemikiran kalau klub moge ini adalah klub gagah-gahan dan tak memiliki konsep yang jelas.
Zulkarnain menambahkan, Pertugal Padang ini adalah klub motor terbuka. Masyarakat yang ingin bergabung dengan Pertugal bisa langsung ke sekretariat dan bengkel. “Tentunya calon anggota harus punya motor dengan CC besar. Dan motornya harus memiliki surat kendaraan yang lengkap, serta melengkapi administrasi yang lainnya,” katanya.
Sementara itu, anggota Pertugal Padang lainnya Yodi menyebutkan, kegiatan di masjid ini menumbuhkan memori (ingatan), kalau dulu masjid merupakan pusat kegiatan di masyarakat.
“Kami waktu kecil-kecil dulu menjadikan masjid tempat berkegiatan sosial selain beribadah. Apalagi saat ini juga ada Sumarak Ramadan yang digelar di kawasan Masjid Raya Sumbar ini,” katanya.
Yodi mengharapkan, kalau kegiatan ini bisa memberikan dampak positif pada masyarakat. Apalagi Pertugal Padang mengajak sahabat dari panti asuhan dalam kegiatan ini. (*)