Ia menekankan, polio ini adalah penyakit yang berbahaya bagi anak dan menyebabkan kelumpuhan seumur hidup. Maka dari itu, yang harus dilakukan saat ini adalah menjaga bayi dan balita dari kemungkinan terjangkit polio dan memenuhi hak untuk hidup serta tumbuh kembang secara optimal.
“Vaksin yang diberikan itu sebanyak satu dosis bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV). Satu dosis Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Untuk bOPV, sasarannya kepada seluruh anak usia 0-59 bulan. IPV kepada seluruh anak usia 4-59 bulan,” tuturnya.
Tidak lupa ia menyampaikan kepada seluruh ibu yang memiliki bayi untuk terus mengoptimalkan gizi anak sampai seribu hari kehidupan. Misalnya ASI ekslusif sampai 6 bulan, kemudian MPASI, selanjutnya melakukan pemeriksaan pertumbuhan anak secara rutin ke posyandu.
“Kita sudah mengoptimalkan dengan posyandu dan PAUD, karena ada posyandu yang terintegrasi dengan PAUD. Selain itu sudah melakukan penyuluhan program crash polio,” katanya. (dar)