Pasalnya, ia menyadari, pola hidup individualistis berkembang di sebagian kalangan masyarakat dan paling banyak itu di kalangan anak-anak muda. “Fenomena seperti ini kita coba kikis. Karakter seperti ini melanda banyak anak-anak muda, sekarang bagaimana kita yang anak-anak muda ini jadi yang terdepan untuk mengantisipasi agar tidak terus berkembang, terutama di Sumbar,” ucapnya.
Pasalnya, Megri menyadari kondisi ekonomi sekarang menyulitkan kesempatan berusaha, lapangan pekerjaan yang sulit dan permasalahan lainnya. Tekanan ekonomi ini memicu berbagai persoalan sosial.
“Pastinya tak ditangisi, tetapi berbuat untuk sesama mulai dari yang kecil. Kuncinya kepedulian. Ini yang terus kita upayakan tumbuh dan berkembang di kalangan anak-anak muda,” tuturnya. (*)