“Sosialisasi terus dilaksanakan, ini tinggal lagi kita mengedukasi masyarakat agar tidak menjadi kebiasan. Di sini juga ada kegiatan ekonomi kreatif, nantinya Dispar juga akan menginisiasi Hak Kekayaan intelektual terhadap karya ekraf,” katanya.
Sementara itu sebelumnya, Kepala BWS Sumatera V Muhammad Dian Al Makruf menyampaikan Danau Cimpago berfungsi membatasi debit air yang mampu mengurangi risiko banjir.
“Ke depan mungkin bisa kita lihat potensi apa yang ada di Danau Cimpago ini, misal penataan bangunan, penanaman pohon, dan hal-hal yang bisa mengurangi risiko banjir. Tidak hanya itu, limbah kafe dan berbagai rumah disini juga harus diatur lagi penataannya,” ujarnya (*)
Laman 2 dari 2
![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 2]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-Kini-120x86.jpg)
![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 1]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-120x86.jpg)
