Kebutuhan Beras 105 Ribu Ton, Padang Hanya Mampu Memasok 29 Persen

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani.

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kota Padang hanya mampu memasok 29 persen kebutuhan beras  untuk masyarakat. Selama setahun kebutuhan beras Kota Padang yaitu sebanyak 105 ribu ton. Pemerintah Kota Padang mendatangkan pasokan beras dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan beras.

“Pada tahun lalu yang sudah kita penuhi itu sebanyak 45 ribu ton. Sedangkan untuk memenuhi kekurangan tersebut kita mendatangkan beras dari daerah kabupaten yang wilayah lahan pertaniannya lebih luas dari Kota Padang,”ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani, Rabu (6/9).

Meski banyak mendatangkan stok beras dari luar daerah, Yoice mengimbau masyarakat agar tidak panik. Pemko Padang berusaha agar stok beras di Kota Padang tidak putus. “Sampai akhir tahun stok beras aman,”ujarnya.

Ketidak mampuan Kota Padang memenuhi kebutuhan beras tersebut disebabkan karena luas lahan pertanian di Kota Padang terus mengalami penurunan. Sejak tahun 2016 hingga tahun ini jumlah lahan pertanian menyusut di Kota Padang yaitu seluas 1.600 hektar.

Yoice Yuliani mengatakan, perkiraan lahan sawah di Kota Padang saat ini seluas 5.200 hektare. “Data terakhir pada 2016 lahan sawah seluas 6.800. Luas yang ada sekarang ini memakai metode eksisting, artinya kami lakukan peninjauan untuk kepastian data dan informasi lahan sehingga nanti datanya akurat dan relevan. Sedangkan lahan sawah yang harus dipertahankan sampai tahun 2030 seluas 2.400 hektar,”kata Yoice.

Ia mengatakan, alih fungsi lahan sawah yang terjadi disebabkan karena pertumbuhan penduduk di wilayah kota yang semakin bertambah. “Kalau jumlah penduduk bertambah, otomatis akan ada pula pertambahan lahan yang digunakan untuk membangun. Katakanlah membangun rumah atau infrastruktur lainnya. Hal itu tidak bisa kita pungkiri. Maka oleh karena itu, kita perlu memperhatikan Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW),” ujarnya

Ia mengatakan, lahan sawah yang ada di Kota Padang tersebar di seluruh kecamatan kecuali di Kecamatan Padang Barat.  “Untuk sepuluh kecamatan tersebut, ada beberapa program yang kami laksanakan untuk meningkatkan produksi padi. Seperti meningkatkan prasarana pertanian, merehab irigasi tersier, menyalurkan bantuan sarana produksi pertanian seperti pemberian bibit unggul,” tuturnya.

Untuk mempertahankan ketahanan pangan, Yoice mengatakan pihaknya juga bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Seperti kerjasama dengan dinas pangan dan dinas perikanan. Tentu kerjasama juga terjalin sampai ke masyarakat.  “Karena bagaimanapun, yang akan menggarap lahan pertanian adalah petani itu sendiri, maka oleh karena itu kita tetap adakan program untuk ketahanan pangan tersebut,” kata dia.

Ia menjelaskan, sejauh ini tidak ada rencana perluasan lahan sawah. Karena yang terjadi adalah lahan sawah semakin lama semakin berkurang karena semakin luasnya lahan pembangunan. “Untuk di Kota Padang, tidak ada perluasan lahan sawah. Biasanya perluasan lahan dilakukan di kabupaten, nanti dari sanalah kami memasok beras untuk memenuhi target konsumsi beras di sini,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya terus meningkatkan produktivitas lahan sawah agar produksi beras tidak terganggu. “Kami berusaha untuk meminimalisir gangguan dengan meningkatkan produksi, yang awalnya hanya lima ton per hektar, sekarang bagaimana cara meningkatkannya jadi enam ton per hektar. Untuk gabah kering sampai saat ini sudah mencapai 43.000 ton,” ujar Yoice. (h/mg-ipt)

Exit mobile version