Tangkapan layar saat Plt. Deputi Bidang KBKR BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan paparannya yang diikuti awak media secara daring, Senin (25/9). YESI
HALUANHALUAN. ID- Plt. Deputi Bidang KBKR BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan saat ini Total Fertility Rate/TFR yang merupakan angka kelahiran total, sudah ideal di Indonesia.
“Angka kelahiran total (TFR) sudah ideal di angka 2,14 persen. Artinya rata-rata kelahiran di suatu keluarga sekarang 2 orang anak,” ujar Teguh kepada awak media secara daring, Senin (25/9/23).
Ia menjelaskan berbeda dengan tahun 70-an dimana TFR di angka 5,6 persen. Yang artinya rata-rata satu keluarga anaknya 5 hingga 6 orang.
Meskipun angka kelahiran sudah ideal, namun menurutnya masih ada tantangan yang harus diselesaikan yaitu disparitas atau perbedaan mencolok antara wilayah tertentu dengan wilayah lainnya.
“Ada di satu provinsi dibawah 2 di provinsi lain ada diatas 3. Kita mengharapkan fenomena penduduk tidak timpang dan tumbuh seimbang merata di seluruh daerah,” ujarnya.
Selain fenomena TFR, persoalan lainnya yaitu unmet need atau kebutuhan berKB yang tidak terpenuhi masih di angka 14,7 persen. Ditargetkan di bawah 8 persen.
Teguh menambahkan, Unmet need adalah kondisi dimana seseorang belum ingin memiliki anak, ingin mengatur jarak kelahiran namun tidak mau memasang KB.
Oleh karena itu, Ia menambahkan dibutuhkan akselerasi peningkatan cakupan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi kepada seluruh masyarakat.
“Momentum Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini diharapkan mampu meningkatkan cakupan pelayanan KB,” tuturnya.
Menurutnya pemenuhan pelayanan KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) merupakan hak reproduksi dan hak asasi manusia.
BKKBN akan melakukan Pelayanan KB serentak pada 26 September hingga 4 Oktober mendatang.
“Diharapkan momen ini meningkatkan cakupan berKB, kualitas KB terpenuhi dengan baik, termasuk yang belum mendapat pelayanan bisa mendapat pelayanan dengan baik,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Bina Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Martin Suanta menambahkan tema Hari Kontrasepsi Nasional tahun ini adalah Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting.
“Untuk tema internasional singkat saja Your Life, Your Choise. Sedangkan tema nasional Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting,” ujarnya.
Hari Kontrasepsi Nasional bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya program KB dan perencanaan keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting kepada, masyarakat luas.
Rangkaian kegiatan diantaranya sosialisasi dan publikasi, seminar dan webinar, pekan pelayanan KB, telekonference dengan provinsi terpilih dan hari punxak 10 oktober 2023.
“Hari puncak ada pemberian penghargaan, peluncuran pelayanan KB perusahaan, pemberian penghargaan pekan pelayanan KB serentak dan partisipasi mitra kerja TNI,” ujarnya menutup. (yes)