PADANG, HARIANHALUAN.ID- Viralnya kasus kematian Afif Maulana, remaja berusia 13 tahun yang mayatnya ditemukan mengambang di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, mengungkap sisi lain soal kian maraknya aksi tawuran antar geng remaja di Ibukota Provinsi Tuah Sakato.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, peristiwa kematian Afif Maulana, apapun faktanya, juga harus menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh orang tua di Sumatera Barat (Sumbar), khususnya Kota Padang.
Terlebih saat ini, aksi tawuran antar geng petarung di Kota Padang sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan pemetaan
polisi, di Kota Padang ada lebih dari 20 geng remaja petarung yang kerap kali terlibat aksi saling serang.
“Mereka menggunakan nama geng bermacam-macam, beranggotakan antara 10 hingga 30 orang. Dan ada satu dua geng yang bahkan punya anggota sampai 70 hingga 80 orang. Semuanya tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kota Padang,” ujarnya kepada Haluan Senin (8/7).
Menurut Dwi, Geng remaja petarung ini, aktif bersaing satu sama lain. Mereka saling berkompetisi untuk dianggap sebagai kelompok yang paling hebat.
Bahkan mereka menjadikan aksi tawuran dan pamer senjata tajam sebagai konten di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.
Dwi mengaku, pihaknya telah mengantongi data identitas geng remaja petarung yang ada di Kota Padang. Termasuk identitas pimpinan, lokasi titik kumpul, hingga akun media sosial yang sering digunakan mereka untuk menyiarkan ajakan atau tantangan tawuran kepada geng lainnya.
Dengan mengandalkan data itu, sepanjang tahun 2023 sampai 2024, Satreskrim Polresta Padang telah menindak dan membina puluhan orang dewasa dan anak-anak yang terlibat aksi tawuran.