Oleh sebab itu, ada banyak elemen yang dilibatkan dalam tim informan publik dan didorong untuk memberikan penilaian yang seobjektif mungkin. “Jadi, pejabat juga jangan sensi dengan indeks yang rendah. Ngak ada hubungannya sama kepala daerah,” tutur Komisioner KI Pusat.
Sementara itu, Ketua KI Sumbar, Musfi Yendra mengatakan, sebelum FGD ini KI Sumbar sudah menggelar pertemuan awal dengan informan ahli dan pokja IKIP yang memberikan banyak masukan-masukan. “Kita berharap 10 informan ahli yang ada ini akan menjadi back up KI Sumbar kedepannya,” katanya.
Senada dengan Syawaluddin, Musfi pun meminta kepada informan ahli dalam mengisi kuisioner tetap objektif. “Meskipun secara emosional saya kenal baik dengan semua informan ahli, namun kita harap tetap mengisi kuisioner secara objektif. Kalau memang rendah yang diisi rendah, sehingga kita bisa melihat secara riil dimana posisi Sumatera Barat sesungguhnya,” katanya. (*)