PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota melalui Dinas Pertanian atau Distan Padang menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk menghadapi potensi kekeringan akibat musim kemarau.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani mengatakan, kondisi sawah di Kota Padang saat ini rata-rata sudah masuk pada masa siap panen.
“Kalau untuk masa siap panen kan memang tidak butuh air. Namun, setelah satu atau dua minggu setelah panen, petani akan memerlukan banyak air karena akan kembali masuk pada masa tanam,” ujarnya, Rabu (31/7).
Di samping itu, katanya, ada beberapa lahan di Kecamatan Kuranji yang sudah selesai masa tanam dan sudah memasuki umur 20 hari.
“Beberapa lahan itu ada di Kuranji sekitar 20 hektar dan di Lubuk Begalung juga sekitar 20 hektar. Tapi itu belum terlalu berdampak pada kekeringan karena saat ini kebanyakan lahan sawah di Kota Padang sudah masuk masa siap panen,” ucapnya.
Dikatakannya, apabila cuaca panas terus terjadi, Distan Padang mengimbau petani untuk menghemat pemakaian air terutama bagi lahan sawah yang memiliki saluran irigasi sehingga lahan sawah yang ada di sekitarnya masih bisa diairi.
“Kalau sawahnya memang tidak bisa lagi dialiri air dari sungai, petani kita imbau untuk beralih sementara untuk menanam sayur yang notabenenya membutuhkan sedikit air,” ujar Yoice.
Ia juga mengimbau para petani untuk tidak membakar jerami siap panen melainkan kembalikan jerami tersebut ke tanah sehingga saat memasuki masa tanam, tanah menjadi berongga.
“Kemudian lakukan pemupukan dengan benar. Sebaiknya, pemupukan dilakukan dengan cara mencampur pupuk kimia dengan pupuk organik, sehingga nantinya tanah akan gembur dan tidak keras,” tuturnya
Selain itu, ia juga mengajak para petani untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
“Kemudian, kita juga mengimbau petani agar mengikuti program AUTP untuk melindungi petani ketika terjadi kegagalan panen. AUTP memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko kekeringan, banjir atau terkena hama,” katanya. (*)