PADANG, HARIANHALUAN.ID– BPBD Kota Padang menggelar simulasi evakuasi gempa kepada anak Taman Kanak- Kanak (TK) Melati Ikhlas Kelurahan Lapai, Kecamatan Nanggalo.
Hal tersebut merupakan bagian skenario dari ancaman potensi bencana alam megathrust Mentawai dan penguatan kesiapsiagaan bencana.
Sekretaris BPBD, Robert Candra Eka Putra menjelaskan, bencana bukan untuk ditakuti, selain itu bencana bisa dikenali untuk diketahui karakternya agar tahu upaya apa yang dilakukan. Hal inilah yang ingin ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, salah satunya pada siswa/i taman kanak-kanak.
“Satuan pendidikan harus mempunyai SOP dalam menghadapi bencana, selain itu harus membentuk tim SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) yang merupakan perwakilan warga sekolah yang mendapatkan pelatihan terkait pengurangan risiko bencana,” tutupnya.
Seorang wali murid, Nurmiati yang turut mendampingi anaknya, turut mengapresiasi simulasi evakuasi bencana dengan BPBD Kota Padang, menurutnya langkah ini sebagai bentuk mempersiapkan diri ketika bencana terjadi. “Dengan simulasi ini kita berharap anak-anak dapat memperoleh ilmu terkait kesiapsiagaan bencana,” harapnya.
Robert mengatakan, isu megathrust bukanlah hal yang baru, tetapi ada sejak lama, Kota Padang pernah diguncang gempa dan tsunami. “Pasca gempa 2009 isu megathrust telah berkembang ditambah dengan kemajuan teknologi, sehingga isu megathrust ini membuat masyarakat panik dan khawatir,” terangnya.
Ia juga menambahkan, Padang mempunyai 25 markah blue line tsunami, jika bencana terjadi, segera mengungsi ke tempat aman tersebut dan ambil action ke arah timur. (*)