PADANG, HARIANHALUAN.ID – Calon Wali Kota Padang, Hendri Septa mendapat apresiasi dari praktisi kebencanaan atas respons cepat dan kebijakan proaktifnya dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kota Padang.
Sebagai daerah yang rawan terhadap bencana alam, banjir, longsor, gempa bumi dan tsunami, langkah-langkah strategis yang diambil oleh Hendri Septa dinilai sangat efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di tengah masyarakat.
Sejak menjabat sebagai Wakil hingga Wali Kota Padang menggantikan Mahyeldi, Hendri Septa telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memprioritaskan keselamatan warga Kota Padang.
Melalui berbagai program dan inisiatif, Hendri terus mendorong penguatan infrastruktur, peningkatan kapasitas masyarakat, serta kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi potensi bencana.
Praktisi Kebencanaan dari Komunitas Siaga Tsunami (Kogami), Patra Rina Dewi menilai Hendri Septa sangat responsif terhadap upaya pengurangan risiko bencana. Bahkan, disaat banjir besar melanda Kota Padang beberapa waktu lalu, ia tak segan untuk terjun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi terkini warga Padang yang terdampak.
“Hendri Septa, sosok pemimpin yang sangat responsif terhadap upaya pengurangan risiko bencana,” kata Patra Rina Dewi, beberapa waktu lalu.
Patra menyebutkan, di era kepimpinan Hendri Septa pemangkasan pohon-pohon yang sudah tua juga kerap dilakukan. Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) juga diperkuat. Upaya ini, terus dilakukan secara berkelanjutan untuk meminimalisir potensi pohon tumbang.
Bahkan saat pandemi Covid-19 mewabah di Kota Padang, insan kebencanaan seperti Kogami, kata Patra, juga dilibatkan di dalam tim untuk mengedukasi warga di seluruh kecamatan dengan tujuan memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Di saat Covid-19 itu, terlihat kesungguhan Hendri Septa agar Kota Padang bisa segera terbebas dari Covid-19. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala. Koordinasi yang intensif dilakukan dengan banyak pihak terutama, arahan untuk Dinas Kesehatan Kota Padang, camat dan lurah,” ujar Patra.