Ia menyebutkan, strategi mengumpulkan barang antik tersebut dengan cara hunting. Untuk mencari produk jadul, dirinya harus menyasar toko-toko tua yang khusus menjual barang-barang kuno tersebut.
“Produk ini pastinya tidak lagi dijual di pasaran. Ada pasar atau toko khusus yang menjual barang-barang ini. Berbeda dengan koin atau uang kuno yang masih umum ditemui di pasaran dan masih banyak kolektornya. Kalau barang-barang kuno seperti ini, saya memang harus hunting langsung ke lokasi,” ujarnya.
Di Sumatra Barat, katanya ada beberapa daerah yang pernah dijelajahi untuk hunting barang-barang tersebut, seperti daerah Rimbo Panti Pasaman.
“Rimbo Panti Pasaman salah satu tempat hunting di Sumbar paling jauh yang saya jelajahi. Tempatnya seperti kedai yang menjual barang-barang harian lengkap, namuntoko tersebut tidak lagi beroperasi,” katanya.
Dari keseluruhan barang-barang jadul yang dikumpulkannya, dirinya mengatakan bahwa ada nilai-nilai memorabilia yang akan membawa seseorang mengingat kembali masa-masa remaja.
“Dengan melihat, meme-gang, serta mencium bau ba-rang-barang antik tersebut,orang-orang akan tenggelam kembali ke dalam kenangan mereka pada zaman dahulu sehingga akan menjadi kesan tersendiri bagi mereka,” ujarnya.
Melalui hobi tersebut, kata Rivaldo, dirinya berharap bisa membuka sebuah galeri vintage yang lebih besar dan dipadukan.dengan coffee shop ala-ala vintage sehingga bisa dijadikan objek untuk mengenang kembali masa muda.
“Jadi orang-orang yang berkunjung ke galeri tersebut bukan hanya untuk sekadar ngopi, tapi juga turut merasakan kenangan lama dan larut dalam nostalgia. Kita akan menyediakan kopi ala kampung.lengkap dengan snack zaman dulu,” tuturnya.