PADANG, HARIANHALUAN.ID– Pemerintah Kota Padang, mencanangkan masjid ramah anak sebagai salah satu langkah dalam mewujudkan kota layak anak.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Yosefriawan saat membuka kegiatan sosialisasi pembinaan remaja masjid di Ruang Abu Bakar Jaar, Balai Kota Padang.
Ia menekankan pentingnya kesiapan pengurus masjid, pengaturan tata ruang, serta kesadaran tinggi dari seluruh jamaah.
“Saat ini, kasus kekerasan terhadap anak masih sering terjadi, baik kekerasan fisik, psikis, maupun kekerasan seksual. Di sisi lain, hak-hak anak seperti pemanfaatan waktu luang yang positif, kreatif, dan rekreatif masih kurang diperhatikan,” ujar Yosefriawan.
Ia menjelaskan bahwa melindungi anak adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat, termasuk selama anak-anak berada di rumah ibadah. Menurutnya, masjid memiliki peran strategis dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak.
“Masjid perlu menjadi ruang kreatif bagi anak-anak. Ini membutuhkan kolaborasi dan koordinasi dari berbagai pihak, agar semua masjid di Kota Padang benar-benar ramah anak,” lanjut Yosefriawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Padang, Eri Sendjaya, berharap kegiatan sosialisasi ini dapat mengoptimalkan fungsi masjid sebagai ruang publik yang juga menjadi pusat kreativitas anak.
“Anak-anak harus bisa melakukan kegiatan positif dan aman di masjid, sekaligus terhindar dari kekerasan dan diskriminasi. Ini juga mendorong peningkatan pemahaman dan kesadaran bagi orang tua,” jelasnya.
Eri menambahkan, Kota Padang merupakan salah satu dari 19 kota yang meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama pada tahun 2023. Ia menyatakan, skor Kota Padang masih yang tertinggi di Sumatra Barat dan perlu dipertahankan.
“Kita akan terus memperkuat komitmen Kota Layak Anak melalui berbagai program seperti ini,” ungkapnya. (*)