PADANG, HARIANHALUAN.ID —Dinas Pertanian Kota Padang mencatat Pendapatan Asli Daerah PAD hingga Oktober sebesar 49 persen.
Meskipun terbilang lesu, Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani optimis akan mencapai target setidaknya 75 persen hingga akhir tahun.
Menurutnya, rendahnya capaian PAD Dinas Pertanian hingga Oktober disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya, hasil penjualan ternak sapi tidak sebanyak tahun lalu yang menyebabkan potensi PAD lumayan rendah.
“Tahun ini, ternak sapi yang bisa dijual hanya 13 ekor. Kemudian dari retribusi lain seperti Taman Hutan Raya (Tahura) pada tahun lalu memang melesat karena adanya penyewaan kamar untuk kegiatan pendidikan CPNS, sedangkan tahun ini tidak ada. Untuk penyewaan kamar tahun ini hanya dari mahasiswa yang camping atau hanya sekedar berkunjung ke wisata Tahura,” ujarnya.
Ia menuturkan, Retribusi PAD Dinas pertanian paling besar berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) dimana target capaiannya sebesar Rp657 juta dan sudah capai target hingga 54 persen pada Oktober lalu. “RPH tetap jadi retribusi paling besar pada PAD Dinas Pertanian, sama dengan tahun lalu,” tuturnya.
Target PAD Dinas Pertanian pada tahun ini, kata Yoice sebesar Rp1 M dan sudah terpenuhi hingga Oktober lalu sebanyak 49 persen atau sekitar Rp492 juta.
“Kita tetap berharap mencapai target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hanya saja melihat kondisi saat ini, setidaknya kita optimis mencapai angka 75 persen, terlebih lagi waktu hanya tinggal dua bulan,” tuturnya.
Terkait upaya yang dilakukan untuk mencapai target, sambung Yoice, pihaknya terus memantau perkembangan sapi untuk dijual karena saat ini umur sapi-sapi tersebut belum cukup untuk dipasarkan.
“Target kita pada bulan ini dan Desember untuk penjualan sapi ini karena pada bulan tersebut umur sapi yang akan dijual sudah cukup,” ujar Yoice. (*)