Teks Foto: Longsor di Desa Cubadak Air, Kota Pariaman akibat cuaca ekstrem di musim penghujan.MITHA
PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan bencana untuk waspada selama cuaca ekstrem di musim penghujan, Rabu (4/12).
Sekretaris BPBD Pariaman, Radius Syahbandar mengatakan, bencana yang harus diwaspadai untuk wilayah Kota Pariaman ialah banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Sejumlah bencana tersebut juga yang mendominasi kegiatan tanggap darurat tim BPBD dalam dua pekan terakhir.
“Untuk banjir, dalam dua pekan terakhir tidak ada. Terakhir kali itu pada 15 November, tetapi kita tetap harus mewaspadai beberapa daerah yang rawan terjadi banjir di musim penghujan ini,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/12).
Ia menyebut daerah rawan banjir di Kota Pariaman berlokasi di dekat sungai utama seperti Dusun Sampan Desa Pungguang Ladiang, Desa Tungkal, Desa Cubadak Air, Desa Cimparuh serta Desa Karan Aur yang terletak di dekat pantai.
“Beberapa dari kawasan ini berada dekat dengan dua sungai utama yaitu Batang Mangor dan Batang Piaman. Apabila hujan lebat tanpa henti sampai tiga jam, air sungai akan meluap mengenai pemukiman warga,” tuturnya.
Sementara itu, ada juga daerah seperti Desa Cimparuh yang berpotensi terendam banjir karena genangan air akibat drainase yang kurang baik. Radius menyebut, perlu perbaikan drainase dari pemerintah setempat untuk mencegah potensi tersebut.
Pada kesempatannya, ia meminta agar masyarakat Kota Pariaman waspada terhadap bencana akibat kondisi cuaca ekstrem selama beberapa minggu ke depan. Terutama ketika hujan badai yang diiringi dengan pasang naik air laut karena potensi air sungai meluap akan semakin tinggi.
“Kepada masyarakat, kalau hujan sudah lebih dua jam, maka harus waspada. Apalagi kalau berbarengan dengan pasang naik air laut karena hal itu dapat menambah potensi air sungai meluap lebih cepat,” tuturnya
Selain hujan, dalam pekan terakhir juga terjadi bencana longsor dan pohon tumbang di wilayah Kota Pariaman. Namun, Radius memastikan tidak ada korban luka maupun korban jiwa.
“Tadi malam terjadi longsor di Desa Cubadak Air, tidak ada korban jiwa tetapi kerugian material karena longsor menimpa rumah warga,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pohon tumbang, menurutnya terjadi bukan hanya faktor angin dari cuaca ekstrem. Namun, juga dipengaruhi oleh usia pohon yang sudah tua dan lapuk, sehingga ketika badai mudah tumbang.
Adapun BPBD Kota Pariaman mengeluarkan imbauan waspada tersebut didasarkan pada hasil analisi data dari BMKG dengan Sumatera Barat menjadi salah satu provinsi yang diberi status waspada untuk antisipasi potensi banjir. (*)