PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Uang dan latar belakang keluarga bukanlah satu-satunya modal untuk menjelajah di dunia politik. Sebagai politikus yang sudah berkecimpung puluhan tahun di bidang tersebut, Mulyadi menekankan pentingnya investasi sosial sebagai dasar memperoleh kepercayaan dari banyak orang.
Wakil Wali Kota Pariaman terpilih dalam Pilkada 2024 itu mengatakan, perjalanan politiknya sejak tahun 1999 selalu dibarengi relasi sosial baik dari tokoh politik maupun kalangan masyarakat biasa. Menurutnya, ketika kita bisa menjaga relasi dengan seseorang, maka kepercayaan itu akan datang dengan sendirinya.
“Saya pertama kali masuk organisasi politik itu pada tahun 1999. Berkat relasi yang dibangun, saya mendapat kepercayaan terjun aksi secara langsung menjadi ketua tim kampanye hingga diminta mencalon di legislatif,” kata dia.
Mulyadi menyebut, pada mulanya tak ada ambisi besar untuk mencapai posisi tertentu dalam dunia politik. Ia hanya menjalankan kebiasaannya mempertahankan relasi dengan orang-orang sekitar.
Namun, siapa sangka ia dipercaya untuk menjadi ketua tim kampanye salah satu paslon. Untuk pertama kali, ia menjadi ketua tim kampanye dan berhasil memenangkan paslon walikota pada tahun 2008. Berkat sumbangsih itu, ia kemudian diminta untuk mencalon dalam pemilu 2009 sebagai calon DPRD Kota Pariaman.
Tidak sampai di sana, peruntungan politiknya terus berlanjut hingga ia terus dipercaya masyarakat menjadi anggota dewan hingga tiga periode. Uniknya, ia selalu berhasil mendapat kepercayaan masyarakat meski mencalon di dapil yang berbeda setiap periode pemilu.
Ia bahkan dipercaya menjadi wakil Ketua DPRD Kota Pariaman periode 2019-2024 pada pencalonan ketiganya sebagai calon legislatif. Kepercayaan masyarakat terus berlanjut hingga ia mencalon calon wakil walikota terpilih dalam Pilkada Pariaman 2024.
“Tidak ada taktik khusus, saya hanya terus membangun investasi politik. Tak hanya kepada tokoh politik, tetapi juga terhadap masyarakat Kota Pariaman. Jadi, meski beda-beda dapil, masyarakat terus mempercayakan pilihannya kepada saya,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyebut, investasi sosial merupakan modal utama di samping materil. Inilah yang harus ditanamkan kepada anak muda yang ingin terjun ke dunia politik.
Mulyadi meyakini, peran anak muda sangat penting dalam dunia politik terlebih lagi ketika mereka terjun aksi secara langsung. Kendati begitu, anak muda harus pandai membangun dan mempertahankan relasi tersebut.
“Maka dari itu, perbanyak investasi sosial. Jangan berpolitik dengan cara-cara yang banyak dilakukan orang, tingkatkan pengetahuan politik dan ikut dalam organisasi-organisasi,” jelas dia.
Ia menuturkan, keikutsertaan dalam organisasi masyarakat tak kalah penting. Hal itu bisa dimulai sedari masa pendidikan. Seperti pengalamannya yang sudah berkecimpung di organisasi pramuka sejak di bangku sekolah.
“Sejak dulu, saya sering diberi kepercayaan menjadi ketua kelas. Saya juga aktif ikut organisasi seperti pramuka. Ini juga bisa menjadi modal untuk melatih jiwa kepemimpinan dan keahlian sosial sebelum masuk dunia politik,” jelasnya.
Pria kelahiran 15 September 1975 itu meyakini, cara-cara tersebut secara bertahap akan membuat pemuda di Kota Pariaman khususnya bisa mengeksplorasi diri ketika terjun ke dunia politik.
Sesuai motto hidupnya, Mulyadi meminta kepada pemuda yang masuk ke dunia politik agar menjalankan peran dengan sungguh-sungguh. Ketika mendapat kepercayaan dari masyarakat, maka harus dijaga sebaik mungkin.
“Sebab, di zaman politik yang hampir selalu mengandalkan uang, kita juga harus memiliki nilai lebih. Pengetahuan dan kemampuan juga harus mumpuni agar bisa mengatur strategi politik,” jelas dia. (*)