PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum terlaksana secara menyeluruh di Sumatera Barat (Sumbar). Hanya Kota Pariaman yang melaksanakan pada hari pertama. Sementara sebagian besar daerah di Sumbar baru akan melaksanakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu pada pekan depan.
Sebanyak 3.456 siswa sekolah, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA negeri di Kota Pariaman telah menerima paket MBG tahap pertama pada Senin (6/1). Paket makanan siap saji tersebut disalurkan langsung ke 16 sekolah yang terdaftar sebagai penerima program.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Masrimfi Noor mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan MBG, pendistribusian paket makanan dilakukan dua tahap yaitu pada pukul 08:00 dan 10:00 WIB.
Adapun menu yang dihidangkan berupa nasi, lauk pauk seperti ayam dan telur goreng, sayur, dan buah pisang. Setiap paket makanan disalurkan menggunakan wadah sekali pakai yang langsung dibuang setelah selesai makan.
“Hari ini (kemarin, red) adalah hari pertama pelaksanaan maka bergizi gratis untuk sekolah di Kota Pariaman. Berdasarkan pemantauan, menu makanan yang disediakan vendor cukup lengkap dan higenis,” kata Masrimfi.
Ia menyebut, MBG tahap pertama berjalan lancar dan sesuai harapan. Pihaknya juga sudah memantau proses memasak makanan yang dilakukan oleh Yayasan Asmaul Kalidamang selaku vendor yang telah ditunjuk pemerintah.
Menurut Masrimfi, kondisi dapur dan fasilitas memasak dari pihak vendor sudah mumpuni untuk menyediakan makanan siap saji yang bergizi untuk siswa di Kota Pariaman. Oleh sebab itu, ia berharap program ini dapat berlangsung dalam jangka panjang, hingga menyasar seluruh siswa yang ada di daerah tersebut.
“Untuk saat ini, baru sebagian sekolah yang mendapat makan bergizi gratis. Harapannya, ke depan kita dapat memasukkan semua sekolah dengan jumlah total siswa kita yang berkisar 12.600 orang,” tuturnya.
Kepala SDN 17 Kampung Baru, Ernawati mengatakan, siswanya sangat antusias menerima paket makan bergizi gratis. Menurutnya, program tersebut sangat membantu orang tua siswa dalam memenuhi kebutuhan gizi anak selama di sekolah.
“Kami menyambut dengan sangat antusias program makan bergizi gratis dari pemerintah ini. Anak-anak terlihat makan dengan lahap dan tentunya hal ini dapat menghemat uang jajan mereka,” katanya.
Ia menerangkan, SDN 17 Kampung baru memiliki jumlah siswa 298 orang. Sejumlah siswa tersebut mulai melahap menu makan bergizi gratisnya secara serentak seusai jam istirahat di kelas masing-masing. “Harapannya, makan bergizi gratis ini bisa berlanjut terus, karena anak-anak maupun orang tua siswa sangat menyambut baik adanya program ini,” ucapnya.
Tristan, siswa SDN 17 Kampung Baru mengaku dirinya sangat senang mendapat jatah makan bergizi gratis dari pemerintah. Menurutnya, menu yang dihidangkan sangat enak dan sesuai selera. “(Saya) sangat senang dengan adanya makan bergizi gratis dari pemerintah. Menunya enak, ada nasi, ayam goreng, telur, sayur dan pisang,” ujarnya.
Ia berharap, menu yang dihidangkan bisa lebih bervariasi dengan tambahan minuman seperti susu. “Kalau bisa ada tambahan susu dan variasi menunya setiap hari,” katanya.
Terpisah, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, keterbatasan perlengkapan dapur menjadi penyebab utama program makan bergizi gratis di Sumbar diundur untuk sementara waktu.
“Sebetulnya kita merencanakan pada 6 Januari 2025 ini makan bergizi gratis dilaksanakan di Kota Padang. Namun ada beberapa perlengkapan yang kurang sehingga kami undur dulu,” kata Mahyeldi, Senin (5/1).
Mantan Wali Kota Padang itu mengatakan pelaksanaan makan bergizi gratis di Sumbar masih menunggu arahan dari penanggung jawab yang direkrut oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Nantinya, jika semua perlengkapan sudah siap maka program tersebut akan dilaksanakan secara menyeluruh di 19 kabupaten/kota.
Dimulai 13 Januari
Sebelumnya diberitakan, Ketua Forum Peduli Gizi (FPG) Sumbar, Muhammad Bayu Tullah Vesky mengungkapkan bahwa Program MBG di wilayah Sumbar bakal dijalankan oleh enam yayasan yang telah ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Enam yayasan tersebut antara lain, Yayasan Mapalus Alumni Smanto Satu Tujuh Puluh Satu dan Satu Tondano, Yayasan Cahaya Logos, Yayasan Al Fath Umniah Marza, Yayasan Asmaul Kalidamang, Yayasan Cahaya Langoan Nusantara, dan Yayasan Cahaya Thoyibah Abadi.
Untuk tahap pertama, Yayasan Mapalus bersama FPG Sumbar akan meng-handle masing-masing satu SPPG yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Agam.
Bayu mengatakan, program MBG memang dijadwalkan akan diluncurkan serentak secara nasional pada 6 Januari 2025. Namun khusus untuk enam kabupaten/kota yang di-handle oleh Yayasan Mapalus dan FPG Sumbar, program itu berkemungkinan baru akan dimulai pada 13 Januari mendatang.
“Program MBG seharusnya memang sudah dimulai di seluruh Indonesia pada 6 Januari besok (hari ini, red) di 400 lebih dapur SPPG. Namun, berdasarkan pernyataan BGM, baru ada 190 dapur yang akan beroperasi tanggal 6 Januari. Sisanya, seperti di Sumbar, program ini akan berjalan pada tanggal 13 Januari,” ujarnya kepada Haluan, Minggu (5/1).
Ia menjelaskan, tertundanya peluncuran Program MBG di Sumbar disebabkan karena masih ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya pengadaan ompreng atau tempat makan yang sampai saat ini masih dalam perjalanan.
“Sampai sejauh ini, di Sumbar sendiri baru ada enam daerah yang menyatakan siap untuk menjalankan Program MBG pada tanggal 13 Januari mendatang, yaitu Payakumbuh, Limapuluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat, Bukittinggi, dan Agam,” tuturnya.
Pelaksanaan MBG di enam kabupaten/kota ini dilaksanakan di bawah naungan Yayasan Mapalus yang bekerjasama dengan FPG Sumbar. Yayasan ini ditunjuk BGM untuk mendirikan dapur SPPG dengan pendampingan petugas Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
“Tanggal 13 Januari nanti, enam dapur yang dioperasikan oleh Yayasan Mapalus dan FGN Sumbar sudah siap untuk beroperasi. Untuk kabupaten/kota lainnya kami tidak tahu, yang kami data hanya yang ada di yayasan kita saja,” ucapnya.
Sampai detik ini, ucapnya, FGN Sumbar bersama yayasan Mapalus yang didampingi oleh petugas SPPG, terus memacu persiapan jelang pelaksanaan Program MBG yang akan berjalan di enam kabupaten/kota.
“Petugas SPPG BGN terus mendampingi kami setiap harinya. Mereka memberikan pendampingan dan penguatan untuk mempercepat kesiapan sarana dan prasarananya. Saat ini kesiapan kami sudah 90 persen lebih,” tutur Bayu.
Ia menegaskan, seluruh bahan baku yang digunakan dalam Program MBG sepenuhnya mengutamakan komoditas produksi pertanian lokal. Menurutnya, hal itu sudah menjadi semangat Presiden Presiden Prabowo agar ekonomi tumbuh dan berputar. FBN Sumbar, ujarnya, sangat mendukung dan siap untuk mengawal suksesnya program MBG di Sumbar. “Ini merupakan program luhur Bapak Presiden Prabowo yang wajib kita dukung, kawal, dan sukseskan bersama-sama,” katanya. (*)