Makan Bergizi Gratis di Kota Pariaman Dilanjutkan Awal Februari

PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pariaman yang sempat terhenti karena menunggu ketibaan ompreng direncanakan lanjut kembali pada awal Februari 2025. Kabar ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Riky Falantino usai berkoordinasi dengan mitra program tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan vendor, mereka sudah rapat dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk persiapan MBG berikutnya yang diperkirakan lanjut di awal Februari. Sebab, saat ini masih proses persiapan pengiriman ompreng ke Kota Pariaman,” kata dia.

Riky menyebut, ompreng atau wadah makanan berbahan stainless itu diperkirakan tiba pada akhir bulan. Setelah diterima oleh pihak dapur yang menjadi mitra MBG, ompreng akan langsung disiapkan agar segera digunakan.

“Kedatangan ompreng ini kira-kira akhir bulan Januari ditambah waktu persiapan dari vendor, maka kemungkinan minggu pertama bulan dua distribusi MBG dilanjutkan kembali,” tuturnya.

Sementara itu, selagi menunggu kelanjutan MBG di Kota Pariaman, Riky mengatakan pihaknya sudah menerima beberapa masukan untuk disampaikan ke pihak vendor. Menurutnya, rata-rata keluhan pihak sekolah berkutat pada sajian menu sayur yang dirasa agak berubah rasa.

“Berdasarkan laporan dari pengawas sekolah, secara prinsipnya tidak ada masalah terkait pendistribusian MBG. Hanya sayur yang agak berubah karena dimasak sejak jam dua atau jam tiga malam,” jelas Riky.

Menurutnya, jarak waktu memasak dan pendistribusian MBG terutama untuk menu sayur harus lebih dipertimbangkan pihak vendor. Sebab, ia mengkhawatirkan apabila jarak memasak sayur terlalu lama dengan waktu makan, akan menimbulkan perkara baru karena zat racun yang dikandungnya.

Adapun program MBG di Kota Pariaman telah mulai dijalankan sejak Senin (6/1). Namun, karena wadah makanan yang digunakan belum memenuhi standar dari BGN, maka distribusi makan bergizi itu harus dihentikan setelah satu pekan dilaksanakan.

Pemilik dapur dari Yayasan Asmaul Kalidamang, Fakhriati mengatakan, BGN telah menetapkan standar wadah makanan berbahan stainless dengan beberapa ketentuan. Pihaknya sudah memesan wadah yang disebut ompreng pada awal pelaksanaan MBG dengan perkiraan tiba di Pariaman pada hari keempat MBG.

Oleh sebab itu, pihaknya sempat diberi izin memakai wadah makan berbahan plastik sekali pakai untuk tiga hari pertama. Namun, setelah diketahui ompreng yang dipesan ternyata belum memenuhi standar, maka dilakukan pemesanan kembali.

“Karena ompreng kita pesan ulang, butuh waktu yang lebih panjang untuk menunggu pengiriman sampai tiba ke Pariaman. Berdasarkan itu, BGN akhirnya meminta kami untuk mengentikan sementara distribusi MBG sampai ompreng datang,” kata Fakhriati saat ditemui Haluan beberapa waktu lalu. (*)

Exit mobile version