PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID- Yota Balad dan Mulyadi mengikuti kegiatan serah terima jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pariaman, Senin (3/2). Pada kesempatan itu, pemimpin kota tabuik itu turut mengulas 12 program unggulan yang akan direalisasikan selama masa jabatan.
Di tengah keterbasan anggaran, Yota Balad optimis dapat menjalankan program. Ia akan memulai realisasi program sesuai urutan program unggulan yang telah dirancang.
Pariaman Risalah, asuransi kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas keagamaan, bimbel sekolah kedinasan serta bantuan seragam sekolah gratis akan dikejar realisasinya selama 100 hari kerja.
“Untuk Pariaman Risalah, dalam waktu dekat kita akan mengadakan lomba tahfiz, sementara untuk asuransi kesehatan dan keselamatan kerja untuk petugas keagamaan sudah ada pembicaraan dengan pihak BPJS,” kata Yota saat diwawancarai, Senin (3/2).
Lebih lanjut, untuk program bimbingan belajar yang menyasar siswa kelas tiga SMA atau sederajat direncanakan dimulai menjelang bulan Mei. Yota menuturkan, bimbel sekolah kedinasan ditujukan bagi siswa yang kurang mampu, sehingga mereka terbantu dalam persiapan tes masuk sekolah kedinasan.
“Kita akan memberdayakan guru-guru yang ada dalam menjalankan bimbel ini. Karena kita juga memiliki guru-guru yang mumpuni sesuai bidangnya,” katanya.
Sementara itu, ia juga menyebut, bantuan seragam gratis untuk siswa sekolah dapat terlaksana selama 100 hari kerja, karena mata anggarannya sudah disiapkan sebelumnya.
“Seragam sekolah gratis dapat kita realisasikan tanpa membebani anggaran, karena sudah disiapkan anggarannya. Untuk asuransi, kita akan bekerja sama dengan BPJS, sementara program lain akan ada suntikan dana dari sponsor,” jelas dia.
Ia menyebut, tantangan efisiensi anggaran harus dihadapi dengan inovasi dan kreativitas. Begitulah yang ia minta kepada jajaran organisasi perangkat daerah untuk berpikir kreatif menjalankan program kegiatan di tengah efisiensi anggaran.
“Kami juga menyampaikan kepada seluruh OPD, walaupun dengan kondisi keterbatan anggaran, di sinilah bentuk inovasi dan kreativitas dari OPD diminta. Memang kegiatan itu butuh dana, tapi ada yang tidak memerlukan dana besar, bisa juga melalui partisipasi atau bantuan pihak ketiga,” paparnya. (*)