PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID- Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pariaman periode 2025-2030, Yota Balad dan Mulyadi menyampaikan visi misi dan program unggulan yang akan dijalankan selama masa jabatan lima tahun ke depan saat penyampaian pidato pertama, Senin (3/2).
Pasangan orang nomor satu di Kota Tabuik itu memiliki misi “Terwujudnya Pariaman Kota Wisata yang Maju, Mandiri, Kreatif Berbasis Agama dan Berbudaya.” Sementara visi keduanya tercakup ke dalam Dasa Cita Balad Mulyadi yang dijabarkan sebanyak sepuluh buah.
Visi pertama ialah memperkuat nilai-nilai keagamaan dengan memaksimalkan masjid dan lingkunganny serta pondok pendidikan Al-Qur’an dan Hafiz. Kemudian, meningkatkan pembangunan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Yang ketiga ialah mewujudkan lingkungan serta perilaku hidup sehat, masyarakat lebih mudah dalam memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat. Lalu, keempat, meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang,” kata Yota saat membacakan visi kepemimpinannya.
Kemudian, yang kelima ialah menerapkan manajemen bersih dan Anti KKN dalam pengelolaan pemerintah kota yang bersih, efektif, dan terpercaya. Keenam, memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Ketujuh, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industry kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur,” lanjutnya.
Kedelapan, mewujudkan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur dan strategi pembangunan sosial.
“Kesembilan, sinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat yang merupakan perpanjangan tangan pembangunan. Lalu yang terakhir, ialah membangun ketahanan budaya dan pariwisata,” tutupnya.
Sepuluh visi Dasa Cita Balad Mulyadi ini kemudian dirumuskan menjadi 12 program unggulan. Yota menyebut, selama 100 hari kerjanya, ada beberapa program yang akan direalisasikan di antaranya,bimbel persiapan masuk sekolah kedinasan, asuransi gratis untuk petugas keagamaan, seragam gratis serta lomba tahfiz yang menjadi salah satu penjabaran program Risalah.
“Selama 100 hari kerja, ada beberapa program yang akan langsung kita realisasikan. Beberapa program ini tidak akan membebani anggaran daerah karena sudah disiasati untuk program yang memerlukan anggaran besar sudah ada pembicaraan dengan sponsor,” kata dia. (*)