PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 300 lebih siswa kelas tiga dan lulusan Sekolah Menengah Atas dan sederajat mendaftarkan diri dalam seleksi program bimbingan belajar (bimbel) persiapan masuk sekolah kedinasan tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pemko Pariaman.
Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi mengatakan, animo masyarakat cukup tinggi mendaftar ke bimbel gratis tersebut. Tidak hanya siswa dari keluarga kurang mampi yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) saja, tetapi partisipasi kalangan menengah juga sangat tinggi.
“Dari ratusan pendaftar, sekitar hampir 100 siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sedangkan lebihnya merupakan pendaftar yang masuk kategori mampu atau tidak terdata di DTKS,” kata Mulyadi saat ditemui Haluan.
Kendati begitu, ia menyebut pihaknya terpaksa harus menolak siswa yang tidak terdaftar DTKS karena itu merupakan salah satu syarat utama dalam seleksi administrasi.
Dijelaskannya bahwa program bimbel gratis ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang kesulitan secara ekonomi agar anak-anak mereka bisa mengikuti seleksi sekolah kedinasan dengan persiapan yang matang.
“Sayangnya, tahun ini pemko tidak membuka pendaftaran jalur mandiri, sehingga siswa-siswi yang tidak masuk kategori keluarga kurang mampu tidak bisa diterima,” jelasnya.
Melihat antusias masyarakat yang tinggi, Mulyadi mengatakan bahwa pemko berencana untuk membuka peluang jalur mandiri pada tahun berikutnya agar siswa-siswi di Pariaman dapat sama-sama menikmati program tersebut.
“Karena untuk membuka jalur mandiri ini kita perlu menyiapkan regulasinya. Kemungkinan tahun depan dapat terlaksana, bagaimana pun bimbel ini akan memudahkan siswa karena tidak perlu jauh-jauh ke luar kota untuk belajar, sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya,” kata dia.
Sementara itu, dijelaskannya bahwa seleksi masuk bimbel sekolah kedinasan sudah memasuki tahap akhir. Ia menyebut, tahun ini, hanya 40 siswa yang berkesempatan mendapat bimbingan belajar persiapan tes masuk sekolah kedinasan.
“Kuota yang tersedia untuk 40 orang. Jadi, dari ratusan yang mendaftar diseleksi lagi hingga jumlahnya mengerucut untuk mengisi kuota yang ada,” jelas Mulyadi.
Dalam realisasi progul bimbel persiapan masuk sekolah kedinasan, dikatakannya bahwa pemko telah melakukan riset dan konsultasi dengan sejumlah bimbel ternama di Sumbar.
Materi dan pelatihan selama bimbel disesuaikan dengan rangkaian seleksi yang ada di sekolah kedinasan seperti TWK, TIU, TKP dan pelatihan jasmani atau kesamaptaan.
Bimbel ini ditanggungjawabi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman dengan syarat pendaftar yaitu warga asli Kota Pariaman, sehat jasmani dan rohani, berusia 18-21 tahun dan terdaftar dalam DTKS. (*)