PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Cuaca ektrem dengan angin badai disertai pasang naik air laut menurunkan kunjungan wisata ke Pulau Angso Duo di Kota Pariaman dalam beberapa hari terakhir.
Pemandu wisata pantai, Zainal menuturkan, selama akhir pekan ditambah libur perayaan Hari Raya Waisak jumlah kunjungan hanya berkisar seratus orang. Jumlah tersebut menurun dibanding kunjungan liburan ketika cuaca normal yang bisa mencapai 300 jiwa.
“Karena cuaca buruk, ditambah dalam beberapa waktu terakhir sudah tiga kali terjadi insiden kecelakaan kapal di daerah tetangga. Hal ini menyebabkan minat pengunjung juga semakin menurun,” kata Zainal, Selasa (13/5).
Kendati begitu, ia memastikan keamanan penumpang kapal wisata menuju Pulau Angso Duo dengan menyediakan perlengkapan keselamatan seperti pelampung. Selain itu, setiap kapal wisata juga dipastikan menerapkan standar operasipnal prosedur atau SOP yang ketat.
Zainal menjelaskan, awak kapal selalu membaca peta cuaca untuk memastikan situasi yang aman saat kapal berlayar membawa penumpang. Dikatakannya, berakhirnya jam operasional kapal juga lebih cepat dari pukul enam sore pada cuaca normal menjadi pukul empat sore.
“Kami selalu memastikan peta cuaca, arah angin dan sebagainya, kira-kira aman untuk memberangkatkan kapal atau tidak. Setiap kapal yang berlayar dipastikan selalu mematuhi SOP,” jelasnya.
Selain itu, dijelaskannya bahwa jarak pulau dengan tepi pantai cukup dekat, sehingga keamanan dan keselamatan kapal yang berlayar mudah dipantau.
“Bagi pengunjung yang ingin berwisata ke pantai atau ke pulau dipersilakan. Kami pemandu siap melayani ke Pulau Angso Duo dan wisata tepi pantai,” tuturnya.
Fahmi, penumpang kapal wisata menuturkan, ia bersama keluarganya memanfaatkan momen liburan dengan menyambangi pulau Angso Duo. “Ada kekhawatiran ketika menumpangi kapal karena angin yang kencang dan ombak yang tinggi,” kata dia.
Menurutnya, insiden kecelakaan kapal yang terjadi beberapa waktu terakhir sempat membuatnya khawatir. Kendati begitu, ia menyebut, perlengkapan keamanan dan keselamatan yang disediakan kapal wisata sangat membantu.
“Ini pertama kali saya naik kapal ke pulau. Ada rasa tegang sekeluarga dan memasrahkan diri. Namun, Alhamdulillah, pembawa kapal perpengalaman jadi bisa melalui hempasan angin dan gelombang laut dengan baik,” kata dia. (*)