PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Badai kencang akibat angin utara yang berhembus sejak sepekan terakhir menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik lokasi di Kota Pariaman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meminta masyarakat untuk berhati-hati terutama saat berada di luar rumah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman, Dendy Pribadi mengatakan, pihaknya bersiaga selama 24 jam dengan berbagai sarana penunjang untuk mengantisipasi bencana pohon tumbang. Selain itu, ia juga meminta masyarakat tepi lebih waspada jika ingin beraktivitas di laut.
“Sejak Sabtu minggu lalu, angin utara cukup kuat berhembus sehingga menyebabkan badai di Kota Pariaman. Hal ini menyebabkan beberapa kejadian pohon tumbang serta terbatasnya aktivitas melaut. Sebagai langkah antisipasi, kami bersiaga 24 jam dengan sarana penunjang,” katanya.
Terhitung sampai Kamis (15/5) lalu, Dendy menyebut terdapat lima kejadian pohon tumbang di beberapa titik di Kota Pariaman. Pohon tumbang biasanya pohon yang sudah berusia lanjut, sehingga dibutuhkan kehati-hatian masyarakat saat melintas di sekitarnya.
Selain di darat, bahaya cuaca ekstrem juga mengancam aktivitas masyarakat yang ingin melaut bahkan berwisata ke pulau. Dendy meminta, masyarakat waspada terhadap awan putih yang biasanya terlihat di batas pandang laut karena merupakan tanda akan datangnya badai.
“Awan putih yang seperti itu biasanya berbahaya, sehingga diminta agar masyarakat tidak usah ke laut atau aktivitas wisata pulau, karena pasti terjadi badai jika terdapat awan tersebut,” imbaunya.
Adapun cuaca buruk yang terjadi sepekan terakhir disebut fenomena yang biasa terjadi di musim kemarau. Dendy mengatakan, berdasarkan informasi BMKG bahwa cuaca buruk kemarau diperkirakan terus berlanjut sampai bulan September.
Kendati kemarau berakhir, potensi bencana lain seperti tanah longsor juga perlu diantisipasi. Menurut Dendy lagi, kemarau yang terjadi dapat menyebabkan tanah tebing mengering, sehingga rawan rapuh apabila muncul hujan dengan intensitas yang tinggi.
“Setelah kemarau, kita juga perlu mengantisipasi terjadinya tebing longsor. Karena musim kemarau yang panjang menyebabkan tekstur tanah menjadi kering, sehingga berpotensi longsor ketika hujan datang,” papar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman tersebut. (*)