PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem akibat peralihan musim.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman, Dendy Pribadi, menjelaskan bahwa cuaca tak menentu tengah melanda sejumlah daerah, termasuk Kota Pariaman. Kondisi ini ditandai oleh angin kencang, hujan lebat, serta hembusan angin dari arah utara.
“Berdasarkan prospek cuaca mingguan dari BMKG untuk periode 20–26 Mei 2025, sebagian wilayah Sumatera Barat masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi,” ujarnya, Senin (26/5).
Dendy menyebut, fenomena ini dipicu oleh gangguan atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Kelvin dan Rossby, serta suhu permukaan laut yang masih hangat di perairan Indonesia.
Kondisi tersebut memicu pembentukan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan, meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.
Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai, tebing, dan pesisir pantai diminta untuk lebih waspada. Ia juga mengingatkan para nelayan dan pelaku wisata bahari agar berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi dan badai laut.
“Jika terlihat awan putih di garis laut, itu pertanda bahaya. Sebaiknya tunda dulu aktivitas ke laut atau wisata pulau karena badai bisa saja terjadi,” imbaunya.